India Punya Aturan Baru untuk Media Sosial, Kecam Twitter yang Tak Patuhi Aturan TI

- 18 Juni 2021, 20:05 WIB
Ilustrasi aplikasi Twitter
Ilustrasi aplikasi Twitter /Unsplash/Brett Jordan

Ponorogo Terkini – Sekarang ini media sosial menjadi suatu kebutuhan, tidak hanya untuk berkomunikasi tapi juga agar bisa eksis.

Bahkan hampir setiap orang setidaknya memiliki satu akun media sosial yang didownload di smartphonenya.

Setiap negara pastinya memiliki aturan tersendiri mengenai media sosial, termasuk India.

Baca Juga: Total Kematian Global Covid-19 Lebih dari 4 Juta, Korban Jiwa Bertambah 2 Juta Selama 5 Bulan

India memberlakukan peraturan TI terbarunya pada akhir bulan lalu, namun sayangnya peraturan tersebut dilanggar oleh Twitter.

Dilansir dari Reuters, Menteri Teknologi India mengatakan pada Selasa bahwa Twitter Inc sengaja menentang dan gagal mematuhi aturan TI di India.

Aturan tersebut diumumkan pada Februari lalu yang bertujuan untuk mengatur perusahaan media sosial seperti Facebook, WhatsApp Messenger dan Twitter agar lebih taat terhadap peraturan yang ada.

Baca Juga: Fuad Alkhar 'Wan Abud' Meninggal Dunia, Kiki Fatmala dan Ozi Syahputra Turut Berduka

Aturan tersebut juga mengharuskan perusahaan media sosial besar untuk mengatur mekanisme penanganan keluhan.

Selain itu juga menunjuk eksekutif baru untuk berkoordinasi dengan penegak hukum yang ada.

Pada 5 Juni lalu, Kementerian Teknologi India memperingatkan bahwa jika Twitter tidak mematuhi aturan, maka ada konsekuensi yang tidak diinginkan dapat terjadi.

Seorang pejabat senior mengatakan bahwa Twitter mungkin tidak lagi memenuhi syarat untuk meminta pembebasan kewajiban sebagai perantara atau host konten pengguna di India.

Hal tersebut terjadi karena kegagalannya untuk mematuhi aturan TI yang baru.

"Ada fakta sederhana dari masalah ini yaitu Twitter telah gagal mematuhi Pedoman Perantara yang mulai berlaku pada 26 Mei," ungkap Ravi Shankar Prasad.

Hingga kini diketahui bahwa Twitter terus berupaya untuk mematuhi pedoman yang baru.

Ketegangan yang terjadi antara pemerintah India dan teknologi besar AS telah membuat marah perusahaan-perusahaan yang telah menghabiskan jutaan dolar untuk membangun perusahaan di pasar.

Bahkan beberapa orang pun memikirkan ulang mengenai rencana ekspansi.

Karena hal inilah Twitter mendapat kecaman dari India.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x