Duberney Capador Tentara Bayaran Pengawal Jovenel Moise Tewas Ditempat

- 13 Juli 2021, 08:05 WIB
Duberney Capador Giraldo, seorang mantan tentara Kolombia yang tewas dalam operasi menangkap kelompok yang diduga pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise
Duberney Capador Giraldo, seorang mantan tentara Kolombia yang tewas dalam operasi menangkap kelompok yang diduga pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise /Reuters / Luis Jaime Acosta

Ponorogo Terkini – 7 Juli 2021, Duberney Capador, seorang mantan pengawal Presiden, yang juga tentara Kolombia tewas dalam operasi menangkap terduga kelompok pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise.

Duberney Capador Giraldo mendapatkan tuduhan terlibat dalam peristiwa pembunuhan keji Jovenel Moise. Capador adalah salah satu pengawal yang dipekerjakan untuk menjaga keamanan Presiden Haiti.

Kepolisian Haiti telah menjelaskan jika, Rabu pukul 01.00 waktu setempat Jovenel Moise tewas  ditembak pembunuh asing terlatih sebanyak 26 orang Kolombia dan 2 orang Amerika Haiti.

Pada baku tembak pertama, sebanyak 17 orang ditangkap, 3 orang tewas, dan 8 lagi dalam pencarian Kepolisian Haiti.

Baca Juga: Kepolisian Haiti Ungkap Identitas Terduga Pembunuh Presiden Jovenel Moise

Menurut Jenny Carolina Capador, kematian yang menimpa saudara laki-lakinya, Duberney Capador seperti ada sesuatu yang tidak cocok

"Yang saya tahu, dan akan saya yakinkan ke seluruh dunia, bahwa saudara laki-laki saya adalah orang yang benar dan saudara laki-laki saya tidak melakukan apa yang mereka tuduhkan kepadanya,” jelas Jenny Carolina Capador pada Reuters dikutip Ponorogo Terkini.

Duberney Capador adalah pria terlatih dalam kontra terorisme, dirinya pensiun pada 2019 setelah 21 tahun berkarir sebagai tentara Kolombia.

Ayah dua anak ini sedang beternak ayam dan ikan ketika seorang mantan rekannya menelepon untuk menawarinya pekerjaan.

"Mereka memberi Duberney tawaran untuk bekerja di bisnis keamanan, untuk memberikan keamanan dan berkolaborasi dengan perlindungan bagi orang-orang penting, mereka akan membayarnya dengan baik," terang Jenny Carolina Capador.

Jenny Carolina Capador juga mengatakan bila dirinya dan  Duberney Capador berbicara panjang tepat di hari pembunuhan Jovenel Moise.

"Dalam percakapan terakhir saya dengan saudara laki-laki saya, dia memberi tahu saya, kami datang terlambat, sayangnya, orang yang akan kami jaga, kami tidak bisa berbuat apa-apa,'" kenang Jenny Carolina Capador.

Jenny Carolina Capador menjelaskan jika Duberney Capador memberi tahunya dalam pesan WhatsApp bahwa sedang diserang.

Baca Juga: Zhou Chuna Remaja Asal China Habiskan Rp8,9 Miliar untuk Operasi Plastik

"Dia mengatakan kepada saya, 'Kami terjebak, mereka mengurung kami dan mereka menembak,'" kata Jenny Carolina Capador.

Duberney Capador memintanya untuk tidak memberi tahu ibu mereka tentang situasinya dan mengatakan para pria itu akan merundingkan jalan keluar.

"Hingga pukul 17:00 (waktu setempat), saya menulis pesan untuk melihat bagaimana keadaannya, dan dia berkata 'baik', sejak itu saya tidak pernah mendengar apa pun lagi dari saudara saya,” papar Jenny.

Pejabat Kolombia mengakui mantan tentara sering direkrut untuk bekerja sebagai tentara bayaran di negara lain.

Polisi Kolombia menolak untuk merinci siapa yang mempekerjakan orang-orang itu, dengan mengatakan masalah itu masih dalam penyelidikan.

Jenny Capador ingin membawa pulang jenazah kakaknya, dia meyakini jika Duberney Capador bukanlah orang yang pergi untuk mengancam nyawa Presiden Haiti.

"Saya 100 persen yakin dia tidak bersalah,” tutup Jenny Capador***

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x