Seorang Demonstran Capitol Amerika Mengaku Kecewa Tak Mendapat Maaf Donald Trump

- 4 September 2021, 12:25 WIB
Ilustrasi foto bendera Amerika Serikat
Ilustrasi foto bendera Amerika Serikat /Pixabay/Capri23auto

PONOROGO TERKINI - Seorang demonstran yang memakai topi bertanduk mengaku kecewa karena mantan Presiden Donald Trump tidak memaafkan dirinya.

Jacob Chansley dari Arizonayang dijuluki "QAnon Shamon" datang ke pengadilan dan mengaku bersalah terlibat dalam kerusuhan pada 6 Januari 2021 lalu.

Pria tersebut datang ke pengadilan bertelanjang dada dengan wajah bergambar bendera Amerika, mengenakan topi bertanduk, dan membawa sebuah tombak.

Baca Juga: Pendirian Sering Berubah, Nikki Haley Kini dapat Julukan Munafik dari Donald Trump

Chansley membuat keributan di Senat dengan sebuah pengeras suara dan menyebut Wakil Presiden, Mike Pence sebagai pengkhianat di Senat.

Pria bertato itu telah ditahan tanpa ikatan sejak penangkapannya, tidak lama setelah kerusuhan pada Jumat, 3 September 2021.

Selama berada dalam tahanan, Chansley menjalani pemeriksaan psikologis dan didiagnosis oleh petugas penjara dengan gangguan bipolar, depresi, dan kecemasan.

Baca Juga: Facebook Tegas! Tangguhkan Akun Donald Trump Selama 2 Tahun Gara-gara Posting Kerusuhan di Capitol Hill

Dilansir dari Mirror, hampir 600 orang telah ditangkap akibat kerusuhan di Capitol saat proses pengesahan kemenangan Joe Biden sebagai Presiden baru Amerika Serikat.

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x