Situs Peradaban Tutari di Masa Megalitikum, Papua Bukan Hanya Cendrawasih Saja

- 3 September 2021, 09:00 WIB
Situs Megalitik Tutari berada di lereng hingga bukit di sekitar pesisir Danau Sentani
Situs Megalitik Tutari berada di lereng hingga bukit di sekitar pesisir Danau Sentani /Tangkapan layar/ YouTube/ Nat Geo Indonesia

PONOROGO TERKINI – Situs Peradaban Tutari merupakan peninggalan sejarah masa lampau zaman megalitikum.

Situs Megalitik Tutari berada di daerah perbukitan yang mengelilingi Danau Sentani, danau terluas di Bumi Cendrawasih.

Namanya cukup unik yaitu Situs Megalitik Tutari. Kawasan ini merupakan cagar budaya situs megalitik yang berada di ketinggian 150-200 m di atas permukaan laut.

Baca Juga: Resep Klappertaart Khas Manado, Manis dan Lembut Tanpa Oven

Situs Megalitik Tutari berada di Kampung Doyo Lama yang pemukimannya berbaris rapi mengikuti tepian Danau Sentani di mana ujungnya kerap disebut sebagai Bukit Teletubbies.

Situs Megalitik Tutari masuk ke wilayah Distrik Waibo, Kabupaten Jayapura. Di bagian timur lautnya terbentang pegunungan Cycloop memanjang dari barat hingga ke timur.

Situs ini bisa dijangkau dengan berkendara 7 km atau 20 menit dari Bandar Udara Sentani. Bisa juga sekita satu jam dengan jarak 42 km dari pusat kota Jayapura, Ibu Kota Provinsi Papua.

Baca Juga: Simak 5 Langkah Mudah Resep Membuat Cilok yang Empuk dan Kenyal

Banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenal Tutari, padahal situs ini merupakan warisan budaya manusia masa prasejarah Papua bernilai tinggi.

Ciri khas dan keunikan dari Situs Megalitik Tutari dapat dilihat dari temuan peninggalan arkeologi yang cukup lengkap.

Misalnya saja lukisan di atas bebatuan tersebar hampir di seluruh permukaan situs megalitikum ini.

Baca Juga: Stasiun Pulau Air Akhirnya Dibuka, Potensi Wisata di Padang dengan Berbagai Pesona

Ada juga susunan batu temugelang, batu berjajar, batu-batu berlukis, dan kelompok menhir yang tersebar hingga ke puncak bukit di antara sabana dan pohon-pohon kayu putih.

Dikutip dari website Indonesia.go.id dari hasil penelitian Erlin Novita dengan judul “Pengelolaan Situs Megalitik Tutari” menyimpulkan bahwa situs ini pada masa lampau digunakan sebagai pusat kegiatan kepercayaan yang dianut masyarakat Tutari.

Masyarakat Tutari dikatakan oleh para tokoh masyarakat Doyo Lama merupakan suku di barat Danau Sentani yang hidup 6000 tahun yang lalu.

Baca Juga: Intip Resep Rumahan Ayam Bakar Taliwang Khas Lombok Lengkap dengan Sambal Beberuk Terong

Perkampungan tempat mereka tinggal bernama Tutari Yoku Tamaiyoku. Sayangnya, masyarakat ini sudah punah akibat perang dengan Suku Ebe dari wilaya Pulau Yonoqom untuk memperebutkan wilayah.

Dari sisa perebutan wilayah tersebut, Suku Ebe hanya menyisakan  tempat pusat pemujaan era megalitikum masyakarat Tutari.

Yang mana kemudian diketahui Suku Ebe adalah nenek moyang dari masyarakat Doyo Lama yang tinggal di tepi Danau Sentani.

Peninggalan zaman megalitikum Tutari setidaknya dibagi menjadi enam sektor.***

Editor: Arifkha Khairon Nissa

Sumber: Indonesia.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah