Jokowi Sebut Kekerasan di Myanmar Harus Dihentikan dalam Asean Leaders Meeting

25 April 2021, 06:28 WIB
Para pemimpin ASEAN dalam pertemuan ASEAN Leaders Meeting di Jakarta, pada 24 April 2021. /ANTARA

Ponorogo Terkini - Presiden Joko Widodo bersama dengan perwakilan negara-negara ASEAN telah melakukan pertemuan dalam Asean Leaders Meeting (ALM) di Jakarta pada hari Sabtu, 24 April 2021.

Pertemuan yang digelar di gedung sekretariat ASEAN tersebut merupakan pertemuan pertama secara langsung para pemimpin ASEAN semenjak pandemi COVID-19 terjadi dan diterap protokol kesehatan yang ketat. 

Delegasi yang melakukan pertemuan ALM antara lain Perdana Menteri (PM) Vietnam Phạm Minh Chính, PM Kamboja Hun Sen, PM Malaysia Muhyiddin Yassin, serta PM Singapura Lee Hsien Loong.

Baca Juga: Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Semakin Dimudahkan dengan UU Cipta Kerja Tahun 2020

Menteri Luar Negeri (Menlu) negara-negara ASEAN yang menjadi utusan khusus, seperti Menlu Filipina Filipina Teodoro L. Locsin Jr., Menlu Thailand Thailand Don Pramudwinai, Menlu Laos Saleumxay Kommasith, serta Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing juga juga turut serta dalam ALM di Jakarta. 

Sebelum melakukan pertemuan, para delegasi yang menghadiri ALM telah menjalani swab test PCR dan melakukan skrining kesehatan sebelum meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta untuk menuju gedung sekretariat ASEAN.

Baca Juga: Pemerintah Perkuat Aspek Perlindungan dan Jaminan Sosial Pekerja Migran Melalui PP Nomor 59 Tahun 2021

Pertemuan yang digelar atas undangan Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah selaku ketua ASEAN yang diinisiasi oleh Indonesia tersebut terdiri dari tiga segmen, yakni pembangunan masyarakat ASEAN, hubungan eksternal ASEAN, serta isu regional dan internasional. 

Pertemuan dari perwakilan negara ASEAN tersebut juga membahas mengenai kondisi Myanmar yang berada pada kondisi krisis semenjak kudeta militer pemerintahan Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

Akibat kudeta militer tersebut, unjuk rasa hampir setiap terjadi di Myanmar untuk menentang kudeta. Aksi juga diwarnai kekerasan yang menyebabkan tewasnya ratusan warga sipil oleh militer. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa ada tiga permintaan dari Indonesia kepada pemimpin militer Myanmar dalam pertemuan ALM tersebut, antara lain:

  1. Meminta pemimpin militer Myanmar berkomitmen menghentikan menggunakan kekerasan kepada rakyat Myanmar
  2. Proses dialog yang inklusif harus dilakukan dan tahanan politik dilepaskan
  3. Pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikoordinir Sekjen ASEAN bersama AHA Center

Jokowi juga mengungkapkan bahwa ketiga permintaan tersebut sejalan dengan pemikiran para pemimpin negara ASEAN.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler