Ekonomi Indonesia Menunjukkan Sinyal Positif, Pertanda Mulai Bangkit

1 Mei 2021, 12:06 WIB
Kegiatan ekonomi masyarakat yang dapat menjadi indikator pemulihan ekonomi. /Kemenkeu

Ponorogo Terkini - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara telah melihat indikator yang kuat adanya sinyal positif pemulihan ekonomi.

Seperti diketahui akibat adanya pandemi yang melanda hampir Di seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia. Semua sektor kehidupan mengalami dampak yang cukup hebat terutama di bidang ekonomi. 

Daya beli masyarakat yang menurun adalah salah satu sektor yang menerima akibat pandemi ini. Hampir satu tahun lebih perekonomian kita terkena imbas dari pandemi ini. 

Baca Juga: THR Siap Diberikan pada H-10 Lebaran, Berbeda dengan Gaji ke-13

Tetapi pada triwulan pertama tahun 2021, berbagai indikator menunjukkan sinyal positif pemulihan ekonomi yang harus dijaga kelangsungannya.

Seperti halnya tingkat konsumsi masyarakat yang terus membaik, aktivitas ekonomi masyarakat dan dunia usaha yang terus meningkat, serta ekspor yang tumbuh semakin kuat.

Kemudian hal lainnya adalah APBN bergerak sangat dinamis di masa pandemi untuk merespon pandemi Covid-19 dengan kunci utama yaitu mengedepankan keseimbangan antara penguatan countercyclical dengan pengendalian risiko.

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam APBN menjadi sangat krusial dalam menjaga konsumsi masyarakat dan keberlangsungan aktivitas usaha.

Baca Juga: Nathalie Holscher Akhirnya Kembali ke Pelukan Sule, Spekulasi pun Bermunculan

“Harapannya ke depan pengelolaan fiskal kita harus kita jaga agar lebih solid, risikonya terkendali dan lebih berdaya tahan untuk meredam uncertainty tadi," ungkap Analis Kebijakan Madya Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Wahyu Utomo.

Tapi di sisi lain juga harus memberikan stimulus terhadap perekonomian,” sambungnya.

Hal lain juga disampaikan oleh Analis Ahli Muda BKF Anggi Novianti, pemulihan ekonomi yang solid hanya akan tercapai jika pandeminya bisa terkendali dan Indonesia harus mampu menjaga momentum pemulihan ini.

“Penanganan pandemi itu seperti layer keju Swiss. Tidak bisa hanya satu tools, masih ada celahnya. Kalau vaksinasi bersama dengan 3T (testing, tracing, treatment) dan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) ini akan saling menutupi dan pandemi bisa terkendali,” tutur Anggi dalam Talkshow Tinjauan Ekonomi, Keuangan dan Fiskal secara daring pada Rabu, 28 April 2021. 

Lebih lanjut, peneliti muda BKF, Bondi Arifin menyampaikan pemerintah akan terus berupaya untuk mewujudkan percepatan realisasi PEN di sektor kesehatan yang terdiri dari insentif tenaga kesehatan (Nakes) pusat dan daerah.

Selain itu, juga belanja penanganan Covid 19, gugus tugas penanganan Covid 19, santunan kematian nakes, bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan insentif perpajakan kesehatan, seperti yang dipaparkan Wahyu Utomo. 

Sebagai informasi, Tinjauan Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Fiskal (TEKF) merupakan tinjauan triwulanan yang diterbitkan Badan Kebijakan Fiskal sebagai media informasi ke masyarakat terkait perkembangan ekonomi makro, sektor keuangan, dan kebijakan fiskal di Indonesia.

TEKF edisi I Tahun 2021 ini mengambil tema “Menjaga Optimisme Pemulihan Ekonomi” dan menghadirkan ulasan khusus yaitu Evaluasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tahun 2020.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Kemenkeu

Tags

Terkini

Terpopuler