Budi Isman Kritisi BUMN Tidak Akan Pernah Jadi Bagus, Prinsip Apa Lu Mau Gua Ada Jadi Salah Satu Sebab

6 Juni 2021, 11:20 WIB
Budi Satria Isman /Instagram/ @budiismanofficial

Ponorogo Terkini - BUMN saat ini menjadi perhatian publik. Terlebih lagi, PT Garuda Indonesia kini tengah kembang kempis di ambang kebangkrutan.

Garuda Indonesia adalah salah satu perusahaan yang ada di bawah Kementerian BUMN. Bahkan di tahun 2021 ini Garuda disebut memiliki utang sebesar Rp70 triliun.

Utang tersebut dikarenakan tingginya biaya sewa pesawat hingga rute tak menguntungkan selama beroperasi. Hal ini diungkapkan Kartika Wirjoatmodjo selaku Wakil Menteri BUMN.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 17 Resmi Dibuka, Cepetan Daftar! Hanya Untuk 44 Ribu Orang Saja

Dengan adanya carut marut yang dialami berbagai perusahaan di bawah naungan BUMN menjadi perhatian dari salah satu pengusaha ternama tanah air, Budi Isman.

Melalui akun Instagram pribadinya @budiismanofficial, ia mengkritisi kondisi BUMN saat ini.

Menurut CEO Mikro Investindo Utama ini, BUMN tidak akan bisa berjalan dengan baik jika tidak dikelola dengan prinsip swasta murni.

Baca Juga: Jangan Abaikan Depresi Kerja! Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Selain itu, ada banyak campur tangan berbagai pihak dalam BUMN tersebut. Sehingga dalam perjalanan kinerjanya tidak akan pernah maksimal.

Budi Isman mengkritisi BUMN lewat akun Instagram pribadinya. Instagram/ @budiismanofficial

Berikut pendapat Budi Isman terkait banyaknya faktor yang mempengaruhi kinerja BUMN tidak maksimal.

“Pendapat pribadi Saya, BUMN Indonesia Tidak Akan Pernah maximal kinerja nya karena banyak faktor:

Baca Juga: Bahaya Gadget untuk Anak, Gangguan Mental Jadi Dampak Terburuk yang Harus Diwaspadai

1. Jumlah yang terlalu banyak (prinsip Apa Lu mau Gua Ada)

2. Tidak di Kelola dengan mindset swasta murni yang mengacu kepada pelayanan Dan Fokus kepada konsumen

3. Tidak memaximalkan nilai pemegang saham (maximal Kan manfaat untuk penguasa atau kelompok tertentu)

4. Terlalu banyak tangan yang ikut campur (Pemerintah Yang berkuasa, Partai Politik, Kroni2 penguasa, kelompok2 berpengaruh)

5. Pengurus (Direksi Dan Komisaris) yang di pilih tidak selalu di pilih dengan alasan objective Kompetensi, pengalaman dan karakter

6. Sebagian berfungsi sebagai Public Service provider” tulis Budi Isman dalam akun Instagram @budiismanofficial.

Menurutnya, sampai kapan pun dan siapa pun pemimpinnya kelak, kondisi BUMN juga akan sama saja, tak akan ada perubahan.

“Kecuali kalau Ada yang betul2 berani melawan arus yang kencang Dan punya kuasa untuk menjadikan nya Revenue Driver keuangan pemerintah. Colek Bung @erickthohir Dan pakde @jokowi” pungkas Budi Isman pada postingannya.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Instagram @budiismanofficial

Tags

Terkini

Terpopuler