Polri Soroti Melambungnya Harga Tabung Gas Oksigen

1 Juli 2021, 15:24 WIB
Polri Soroti Melambungnya Harga Tabung Gas Oksigen /REUTERS/Willy Kurniawan

Ponorogo Terkini - Kepolisian ikut menyoroti kenaikan harga tabung gas oksigen, mereka mengakui pasokan gas terbatas di pasaran karena produsen memberikan prioritas stok kepada rumah sakit rujukan.

Namun secara keseluruhan kepolisian masih menilai pasokan tabung gas aman.

"Cuma memang ada peningkatan permintaan karena kita ketahui bersama beberapa rujukan rumah sakit rujukan Covid-19-19 BOR nya cukup tinggi," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Drs. Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu 30 Juni 2021.

Baca Juga: Lonjakan Harga Tabung Gas Oksigen di Indonesia Disorot Media Asing

Dilansir dari Humas Polri, Kepolisian tidak menutup kemungkinan siap menindak jika ditemukan ada oknum yang memanfaatkan kondisi saat ini dengan permainan kotor sehingga mengakibatkan kelangkaan tabung oksigen di pasaran.

"Jangan sampai bermain-main untuk mencoba menyimpan atau mencoba menaikan harga. Kami akan pantau, apabila ditemukan di lapangan, maka akan kami lakukan penindakan,” ," ujar Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Auliansyah Lubis.

“Jadi jika di toko atau retail atau perorangan yang membeli banyak dan mencari keuntungan, kami akan menindak.” Imbuhnya.

Baca Juga: Covid-19 DKI Jakarta Berpeluang Melonjak hingga 100.000 Kasus Aktif

Sementara itu seorang pejabat di dinas kesehatan Jakarta, Sulung Mulia Putra mengungkap adanya kekurangan tabung gas oksigen di rumah sakit, namun hanya bersifat sementara dan karena masalah distribusi yang sedang diselesaikan.

"Distributor tidak memiliki transportasi yang cukup sehingga rumah sakit akan dibantu oleh polisi, dinas taman dan Palang Merah untuk mengangkut oksigen," katanya.

Rumah sakit di beberapa daerah "zona merah" yang ditunjuk telah melaporkan kelebihan kapasitas, termasuk Jakarta, dengan tempat tidur isolasi 93% terisi pada hari Minggu 27 Juni 2021.

Baca Juga:  Berlaku 3-20 Juli 2021, Ini Daerah yang Terkena Skenario PPKM Darurat

 “Rumah sakit penuh karena lonjakan kasus yang disebabkan mobilitas dan melonggarnya kepatuhan protokol kesehatan, diperparah juga dengan varian Delta,” kata pejabat senior Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi.

Penyebaran varian Delta telah memicu kekhawatiran akan terjadinya lonjakan tinggi Covid-19 seperti yang terjadi di India sekitar Mei silam, di mana varian ini pertama kali terdeteksi. Saat itu India bahkan sempat mengalami kelangkaan tabung gas oksigen.

Indonesia mengandalkan vaksinasi massal untuk mengatasi virus, tetapi hanya 13,3 juta dari 181,5 juta yang ditargetkan untuk inokulasi telah menerima dua dosis yang diperlukan, menurut catatan Reuters pada artikel yang diunggah pada Selasa 29 Juni 2021.

Bantuan pasokan vaksin pun datang dari Jepang yang akan menyediakan dua juta dosis vaksin AstraZeneca pada Juli, kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.

Indonesia sejauh ini telah menerima total 104 juta dosis vaksin virus corona. Dari populasinya yang lebih dari 270 juta, di mana 181,5 juta ditarget menyelesaikan suntikan vaksin pada Januari 2022.***

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: Humas Polri

Tags

Terkini

Terpopuler