Tak Ambil Pusing Dijuluki Ratu Konspirasi, Siti Fadilah Pilih Fokus Edukasi Masyarakat dan Peduli Nakes

10 Juli 2021, 11:10 WIB
Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari. /Antara/Indrianto Eko Suwarso

Ponorogo Terkini Sebutan ratu konspirasi, rasanya sudah tidak akan berubah dari sosok Siti Fadilah.

Semenjak keluar dari penjara, eks Menteri Kesehatan zaman Presiden SBY, Siti Fadilah, secara terbuka menunjukkan sikap berseberangan dengan kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19.

Siti Fadilah juga mengungkapkan rasa keprihatinannya pada tenaga kesehatan, seperti dokter dan ahli medis yang harus gugur saat menangani kasus Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Profil Siti Fadilah Supari Mantan Menkes Era SBY, Sosok yang Soroti Kebijakan Pemerintah Soal Covid-19

Wanita berusia 71 tahun itu tidak merasa terbebani memiliki julukan ratu konspirasi. Dirinya tetap fokus melayani rakyat dan menjadi tempat bertanya.

Saat Siti Fadilah menjadi narasumber di acara podcast Deddy Corbuzier lewat kanal Youtube pribadinya pada 8 Juli 2021, tidak ada kesan marah atau tersinggung ketika ditanya pendapatnya terkait sebutan ratu konspirasi.

Bagi mantan Menteri Kesehatan itu, lebih baik tidak mengambil pusing julukan tersebut.

Sebaliknya Siti Fadilah lebih ingin fokus mengedukasi masyarakat dan membantu saat masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Siti Fadilah 'Ratu Konspirasi' yang Soroti Covid-19, Mantan Menkes Era SBY yang Pernah Tersandung Korupsi

Siti Fadilah lantas menegaskan bahwa sebenarnya virus corona memang ada. Ia ingin meluruskan kesalahpahaman yang beredar di masyarakat.

"Iya virus mah ada. Jangan dikaitkan kalau konspirasi itu virus corona tidak ada. Itu salah dan beda hal," ujar Siti Fadilah pada Podcast Deddy Corbuzier dikutip Ponorogo Terkini.

Dirinya juga menyayangkan soal pemberitaan Covid-19 yang dibesar-besarkan sehingga menimbulkan rasa takut.

"Berita yang menakutkan itu satu paket dengan virusnya. Lah repotnya itu, jadi semuanya takut. Lah saya juga sama takut," jelasnya.

Siti Fadilah sendiri menganggap bila Covid-19 bukanlah virus yang sangat berbahaya. Hanya saja pemerintah Indonesia saat ini terus-menerus bergantung pada aturan-aturan yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO).

“Padahal seharusnya pemerintah bisa lebih dewasa dan mampu menganalisis sendiri soal penanganan Covid-19 ini,” tambah Siti Fadilah.

Siti Fadilah pun menyoroti pemerintah yang tak berani berdiri sendiri dalam menghadapi wabah ini. Ia lantas mengenang bagaimana perjuangannya dulu dalam menangani wabah flu burung.

"Saya selalu berpikir out of the box. Saya selalu memikirkan sesuatunya sedetail mungkin. Sehingga saya tahu bahwa penyakit itu bikinan manusia. Maka saya berani protes ke WHO," ucap Siti Fadilah.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier

Tags

Terkini

Terpopuler