Kemenag Mengimbau Masyarakat Tetap Santun dalam Menjalankan Tradisi Bangunkan Sahur

- 25 April 2021, 07:52 WIB
Ilustrasi membangunkan sahur. Membangunkan sahur sudah menjadi tradisi di Indonesia, namun ternyata menurut Direktur Urais Binsyar Kemenag perlu dilakukan dengan santun.
Ilustrasi membangunkan sahur. Membangunkan sahur sudah menjadi tradisi di Indonesia, namun ternyata menurut Direktur Urais Binsyar Kemenag perlu dilakukan dengan santun. /Antara Foto/Mohamad Hamzah/foc.

Ponorogo Terkini - Umat Islam di seluruh dunia diwajibkan untuk menjalankan puasa selama sebulan penuh dalam bulan suci Ramadan yang kini sudah memasuki hari yang ke-14.

Di Indonesia, bulan suci Ramadan identik dengan berbagai tradisi khas, mulai dari membangunkan sahur, ngabuburit, dan berbagi takjil selepas sholat tarawih. 

Salah satu tradisi yang tidak terpisahkan saat bulan puasa adalah tradisi membangunkan sahur dengan cara berkeliling ke rumah-rumah warga dengan memukul kentongan dan menyerukan sahur.

Baca Juga: Tindakan Tegas Akan Diberikan pada Warga India yang Nekat Langgar Karantina di Indonesia

Cara lainnya adalah menyerukan sahur melalui toa yang terpasang pada masjid. 

Melansir dari laman resmi Kementerian Agama, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kementerian Agama, Moh. Agus Salim menyebutkan bahwa tradisi tersebut hendaknya dilakukan dengan baik dan mengutamakan nilai sopan santun. 

Hal tersebut menurut Moh. Agus Salim diperlukan agar keutamaan dan keberkahan bulan suci ini tetap terjaga. Untuk membangunkan sahur, perlu memperhatikan hak dan kepentingan pribadi orang lain.

Baca Juga: Jokowi Sebut Kekerasan di Myanmar Harus Dihentikan dalam Asean Leaders Meeting

Jangan sampai tradisi membangunkan sahur yang memiliki tujuan baik tersebut justru merenggut hak orang lain.

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x