Dilansir dari ANTARA News, seperti yang diketahui, Unair memang melaksanakan riset untuk vaksin pada beberapa platform yang ada. Platform yang dimaksud seperti platform viral vector dengan adenovirus, platform inactivated virus, dan juga platform peptide.
Hingga kini, ketiga platform tersebut pun masih berlanjut, sedangkan untuk konstruksi virusnya telah selesai di awal sehingga lanjut ke uji preklinis dan juga uji klinis.
“Rencana lain kami adalah menyiapkan varian virus lain. Ini untuk menjaga kalau ini (vaksin merah putih) gagal maka ada subtitusi, tidak perlu menunggu selama 10 bulan sampai menjadi seed vaccine,” ungkapnya.
“Harapannya, pada Desember 2021 atau paling lama Maret 2022, vaksin Merah Putih Unair sudah masuk skema industri,” imbuhnya.
Ia juga berharap agar penelitian yang dilakukan ini bisa sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat, yaitu dapat mengatasi Covid-19 secara mandiri.
“Bagi akademisi, kami optimistis bisa mengembangkan teknologi membuat vaksin sendiri, dan ini sebagai awalnya,” tutup Fedik.***
Artikel Rekomendasi