Network
Ponorogo Terkini - Utang pemerintah Indonesia tampaknya tidak main-main lagi nominalnya, sebab sudah menggunung hingga Rp6.074,56 triliun.
Hal tersebut dibuka oleh pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Rapat Paripurna berdasarkan hasil laporan keuangan pemerintah pusat tahun 2020.
Menanggapi fenomena tersebut, Achmad Hafisz Tohir selaku anggota Komisi XI DPR RI menilai bahwa nominal utang yang ada sudah mengisyaratkan lampu merah untuk pemerintah.
Baca Juga: Hong Kong Larang Penerbangan dari Indonesia Mulai 25 Juni, Antisipasi Laju Penularan Covid-19
Terlebih dibarengi oleh kemampuan membayar utang pemerintah yang terus mengalami penurunan.
Sehingga dibutuhkan tindakan untuk menuntaskan ruang fiskal yang makin sempit ini.
“Melonjaknya utang pemerintah dan biaya bunga sudah lampu merah, karena melewati batas PDB (Produk Domestik Bruto). Jadi ini betul-betul gawat. Artinya, ruang fiskal sudah sempit,” ujar Hafisz.
Dilansir dari website resmi DPR RI, berdasarkan aporan BPK terungkap rasio utang Indonesia pada penerimaan telah melebihi 369%.
Baca Juga: Menantu Habib Rizieq Shihab Divonis Setahun Penjara, Buntut Kasus Tes Swab RS Ummi
Artikel Rekomendasi