Cek Fakta: Benarkah Covid-19 Sudah Direncanakan sedangkan Vaksin Berisi Mutasi Corona yang Menular?

- 1 Mei 2021, 16:00 WIB
osis vaksin AstraZeneca disiapkan di pusat vaksinasi COVID-19 di Odeon Luxe Cinema di Maidstone, Inggris, 10 Februari 2021.
osis vaksin AstraZeneca disiapkan di pusat vaksinasi COVID-19 di Odeon Luxe Cinema di Maidstone, Inggris, 10 Februari 2021. /REUTERS/ Andrew Couldridge

CDC juga mengatakan bahwa risiko infeksi SARS-CoV-2 pada orang yang divaksinasi penuh tidak dapat sepenuhnya dihilangkan selama ada penularan virus di tengah masyarakat. 

Tidak ada bukti bahwa vaksinasi COVID-19 menyebabkan mutasi virus korona.

Sebagaimana dijelaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ketika sebuah virus menyebar secara luas dalam suatu populasi dan menginfeksi banyak orang, kemungkinan besar virus tersebut akan bermutasi.

“Semakin banyak peluang virus untuk menyebar, semakin banyak virus itu bereplikasi - dan semakin banyak peluang yang dimilikinya untuk mengalami perubahan,” kata WHO.

Selama beberapa bulan terakhir telah bermunculan bentuk atau varian baru dari novel coronavirus yaitu B.1.526 di New York, strain B.1.351 di Afrika Selatan, varian B.1.1.7 di Inggris Raya, varian P1 di Brasil, dan B.1.617 di India. 

Mutasi ini terjadi di negara-negara di mana virus menyebar dengan cepat pada populasi yang belum mencapai persentase vaksinasi yang tinggi.

Seperti yang dijelaskan oleh CDC di sini, "data saat ini menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 yang digunakan di Amerika Serikat harus bekerja melawan varian ini."

Mengutip tim Fast Check dari Reuters, klaim entri blog bahwa orang yang divaksinasi lebih cenderung membawa dan menyebarkan varian juga dipastikan salah menurut Dr. Robert Bollinger, spesialis penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins.

"Dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi, orang yang divaksinasi lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi oleh semua jenis, termasuk variannya," kata Bollinger.

"Jika mereka cenderung tidak terinfeksi varian, mereka juga cenderung tidak menyebarkan varian," tambahnya.

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x