Cek Fakta: Benarkah Vaksin Pfizer Menularkan Virus ke Orang yang Belum Divaksin?

- 30 Juli 2021, 06:01 WIB
Ilustrasi vaksin.
Ilustrasi vaksin. /Pixabay/MasterTux

Ponorogo Terkini - Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk bisa melindungi diri dari paparan Covid-19 yang bisa mengakibatkan infeksi berat dan mengakibatkan kematian.

Salah satu jenis vaksin yang digunakan dalam vaksinasi Covid-19 di dunia adalah vaksin Pfizer.

Berbeda dengan vaksin Sinovac yang menggunakan virus corona yang sudah dilemahkan, vaksin Pfizer merupakan vaksin yang berbasis mRNA.

Baca Juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Pfizer, Tingkat Kemanjuran untuk Remaja Capai 100 Persen

Belakangan, beredar kabar di media sosial bahwa seseorang yang menggunakan vaksin Pfizer bisa menularkan virus ke orang lain yang belum divaksin dan bisa mengakibatkan penyakit autoimun. Benarkah demikian?

Konten yang diposting oleh akun bernama Lynn Ago tersebut juga menyebutkan bahwa vaksin Pfizer bisa menyebabkan viral shedding, yakni kondisi tubuh bisa menyebarkan virus kepada orang lain.

Seperti dikutip dari situs Covid19.go.id, postingan Facebook yang menyebutkan bahwa vaksin Pfizer bisa menularkan virus pada orang yang divaksin dengan menggunakan bahasa Inggris dan Tagalog tersebut tidak benar adanya.

Baca Juga: Fakta Vaksin Pfizer BioNTech yang Akan Masuk Indonesia di Bulan Agustus Mendatang

Berdasarkan situs WHO, vaksin Pfizer merupakan vaksin yang aman dan direkomendasikan mulai usia 16 tahun dan memiliki efikasi hingga 95%.

Selain itu, menurut pihak Pfizer seperti yang termuat dalam situs Rappler, vaksin Pfizer merupakan vaksin dengan sintetis mRNA dan tidak mengandung partikel virus sama sekali sehingga tidak bisa menyebabkan penularan kepada orang lain.

Tak hanya itu, pihak CDC Amerika seperti dikutip dalam Reuters juga menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 tidak mengandung virus Covid-19 yang hidup dan tidak berupa virus yang mengakibatkan Covid-19 sehingga tidak bisa menyebarkan virus kepada orang lain.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa informasi yang beredar di Facebook tersebut adalah informasi hoaks atau tidak benar adanya.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: WHO.Int covid19. go id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x