Kekuatan Nuklir China Bertambah, AS Ajak Negara Lain Menekan Beijing

8 Agustus 2021, 10:53 WIB
Menteri Luar Negeri AS Antony Blink menyoroti pertumbuhan pesat persenjataan nuklir China . /Dok. Kementerian Luar Negeri AS

Ponorogo Terkini – Upaya China meningkatkan kekuatan nuklir negaranya menjadi perhatian negara adidaya Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Joe Biden. 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blink menyoroti pertumbuhan pesat persenjataan nuklir China pada pertemuan virtual Pertemuan Tingkat Menteri Forum Regional ASEAN (ARF) ke-28 yang diselenggarakan oleh Ketua ASEAN Brunei Darussalam, Jumat 6 Agustus 2021.

Pertemuan ini dihadiri para menteri luar negeri dari 26 negara peserta ARF, Sekretaris Jenderal ASEAN, dan Komisaris Tinggi Uni Eropa (UE).

“(Beijing telah) menyimpang tajam dari strategi nuklirnya yang berusia puluhan tahun berdasarkan pencegahan minimum," ujar Departemen Luar Negeri AS dalam keterangan resminya.

Baca Juga: China Bangun Pabrik Rudal Balistik Baru, Tandingi AS dan Rusia

Pada pertemuan virtual tersebut, Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi pun mengajak negara lainnya untuk mendorong China memenuhi tanggung jawab negara senjata nuklir.

Caranya dengan bergabung dalam kesepakatan antara Amerika Serikat dan Rusia untuk membatasi persenjataan nuklir mereka.

“(Beijing diminta untuk) terlibat dalam dialog bilateral dengan Amerika Serikat tentang pengendalian senjata,” ujar Kementerian Luar Negeri Jepang dalam keterangannya.

Sebelumnya satelit Amerika Serikat menemukan dua visual lapangan silo rudal nuklir yang sedang dibangun China pada bulan Juli silam.

Baca Juga: Covid-19 Kembali Teror Wuhan China, Belasan Juta Warga Bakal Dites Corona

Pertama, ada pembangunan 120 silo rudal di dekat Yumen di provinsi Gansu sebagai amunisi persenjataan China.

Sementara lapangan silo rudal kedua terletak 380 kilometer barat laut lapangan Yumen dekat kota tingkat prefektur Hami di Xinjiang Timur, tepatnya di sebuah gurun terpencil.

Program silo rudal China merupakan konstruksi silo paling luas sejak konstruksi silo rudal AS dan Soviet selama Perang Dingin.

Konstruksi silo merupakan peningkatan signifikan dari persenjataan China, yang saat ini diperkirakan oleh Federasi Ilmuwan Amerika mencakup sekitar 350 hulu ledak nuklir.

Kehadiran silo baru dapat memuluskan jalan China untuk melipatgandakan persediaan senjatanya.

“Persediaan senjata nuklir China diperkirakan akan berlipat ganda (jika tidak tiga kali lipat atau empat kali lipat) selama dekade berikutnya,” ungkap Komandan STRATCOM Laksamana Charles Richard pada awal tahun ini seperti dikutip dari laporan Federasi Ilmuwan AS.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: japantimes

Tags

Terkini

Terpopuler