Festival Agama di Israel Berujung Ricuh, 45 Orang Tewas

- 2 Mei 2021, 17:41 WIB
Warga Yahudi bernyanyi dan menari saat mereka berdiri di tribun di acara Lag B'Omer di Gunung Meron, Israel utara, 29 April 2021.
Warga Yahudi bernyanyi dan menari saat mereka berdiri di tribun di acara Lag B'Omer di Gunung Meron, Israel utara, 29 April 2021. /REUTERS/ Stringer

 

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Menunjukkan Sinyal Positif, Pertanda Mulai Bangkit

Avigdor Hayut, yang selamat dari penyerbuan itu, menggambarkan dirinya tergelincir di tanjakan dan terjebak dalam kerumunan bersama kedua putranya, berusia 10 dan 13 tahun.

"Putra saya berteriak, 'Saya sekarat,'" katanya kepada stasiun TV publik Israel, Kan. Seorang polisi mencoba menarik dia dan putranya yang lebih kecil dari kerumunan tetapi tidak dapat memindahkan mereka.

“Polisi itu muntah dan mulai menangis, dan saya mengerti apa yang dia lihat, apa yang tidak bisa saya lihat,” kata Hayut, 36, yang mengalami patah pergelangan kaki dan tulang rusuk. "Saya pikir ini akhirnya." Dia berkata dia mulai berdoa dan hanya menunggu.

Beberapa jam kemudian, di rumah sakit bersama Shmuel, yang berusia 10 tahun, mereka mengetahui bahwa putranya yang lain, Yedidya, telah meninggal.

Di sisi lain para saksi mengeluh bahwa barikade polisi menghalangi orang keluar dengan semestinya.

Baca Juga: Disneyland California Kembali Dibuka, Warga Antusias!

“Para petugas yang ada di sana tidak peduli,” kata Velvel Brevda, seorang rabi yang menyaksikan penyerbuan itu.

Dia menyalahkan pemerintah atas kematian "orang-orang Yahudi suci dibunuh di sini tanpa alasan apa pun."

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: REUTERS AP News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x