Baca Juga: Antisipasi Nekat Mudik, Satlantas Polres Inhil Perketat Perbatasan Riau-Jambi
Dengan 386.452 kasus baru, India kini telah melaporkan lebih dari 18,7 juta sejak pandemi dimulai. Negara dengan penduduk kedua terpadat di dunia ini kini menempati posisi jumlah kasus COVID-19 terbanyak setelah Amerika Serikat yang masih berada di urutan pertama.
Kementerian Kesehatan pada hari Jumat, 30 April 2021 juga melaporkan 3.498 kematian dalam 24 jam terakhir, sehingga total menjadi 208.330 kasus kematian. Para ahli yakin bahwa angka kasus yang sebenarnya terjadi di lapangan lebih besar dari yang dilaporkan pemerintah.
Ini menjadi batasan baru dari Departemen Luar Negeri, yang pada Kamis sebelumnya sudah mengeluarkan kembali peringatan kepada orang Amerika agar tidak bepergian ke India.
Serta mengatakan mereka yang sudah berada di negara itu harus mempertimbangkan untuk pergi secara komersial.
Peringatan itu disertai dengan pemberitahuan bahwa semua pegawai pemerintah AS beserta keluarganya di kedutaan AS di New Delhi dan empat konsulat di India dapat meninggalkan negara itu dengan biaya pemerintah.
Hubungan AS dan masih baik. Minggu ini, AS mulai mengirimkan terapi, tes virus cepat, dan oksigen ke , bersama dengan beberapa bahan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi secara mandiri vaksin COVID-19.
Ini sesuai dengan hasil pembicaraan Biden dengan Perdana Menteri Narendra Modi pada Senin awal pekan ini tentang krisis kesehatan yang berkembang dan berjanji untuk segera mengirim bantuan.
Selain itu, tim ahli kesehatan masyarakat CDC juga diharapkan segera untuk membantu pejabat kesehatan bergerak untuk memperlambat penyebaran virus.
Gedung Putih akan kembali menunggu rekomendasi CDC untuk menyelesaikan aturan membatasi perjalanan. Sejauh ini AS sudah mewajibkan tes negatif dan karantina untuk semua pelancong internasional.
Artikel Rekomendasi