Ponorogo Terkini – Ada sekitar 215 jenazah anak-anak yang berusia rata-rata 3 tahun ditemukan dalam keadaan terkubur di lokasi yang dulunya merupakan sekolah Indigenous di Kanada.
Dilansir dari AP News, Rosanne Casimir selaku ketua dari Tk'emlups te Secwépemc First Nation mengatakan bawa 215 jenazah tersebut ditemukan pada pekan lalu dengan bantuan radar.
Bahkan, ia juga berpendapat bahwa mungkin ada lebih banyak jenazah yang ditemukan.
Baca Juga: Peringatan BMKG, Jawa Timur hingga Selat Sunda Rawan Gempa M 8,7 dan Berpotensi Tsunami 30 Meter
Sebelumnya, ia juga juga menyebutkan bahwa ditemukannya ratusan jenazah anak-anak adalah sebagai kerugian yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.
Dulunya, pada saat abad ke-19 hingga 1970-an, lebih dari 150.000 anak pribumi diharuskan bersekolah di sekolah Kristen yang didanai oleh negara, sebagai bagian dari program untuk mengasimilasi mereka ke dalam masyarakat Kanada.
Mereka dipaksa menjadi Kristen dan tidak diizinkan untuk berbicara bahasa asli mereka. Banyak yang dipukuli dan dicaci maki, dan hingga 6.000 orang dikatakan telah meninggal.
Bahkan pemerintah Kanada meminta maaf di Parlemen pada tahun 2008 dan mengakui bahwa pelecehan fisik dan seksual di sekolah merajalela. Banyak siswa dipukuli karena berbicara bahasa ibu mereka
Artikel Rekomendasi