Temuan 215 Jenazah Anak-anak di Kamloops Indian Residential School, Paus Fransiskus Dituntut Minta Maaf

- 7 Juni 2021, 20:01 WIB
Ilustrasi bendera Kanada
Ilustrasi bendera Kanada /Unsplash/Hermes Rivera

Seperti yang diketahui, Kamloops Indian Residential School ditutup pada tahun 1978.

Diketahui ada ratusan jenazah anak-anak di sana yang memang pada saat itu secara paksa memisahkan anak-anak pribumi dari keluarga mereka.

Pada hari Minggu, para demonstran merobohkan patung Egerton Ryerson yang merupakan salah satu arsitek di sekolah tersebut, di universitas Toronto.

Baca Juga: 3 Tips Mempersiapkan Otak Menghadapi Kesibukan Harian, Rutinitas Pagi Jadi Salah Satu Penentu

"Para pelaku semacam bebas dari hukuman," katanya.

"Paus tidak akan mengatakan, 'Anda tahu? Saya mendengar ada (ribuan) kasus pelecehan fisik dan seksual di sekolah-sekolah perumahan yang dijalankan oleh gereja kami,’” ungkapnya.

“Dia tidak akan mengatakan itu. Dia tidak akan mengatakan 'Ada 215 anak di kuburan tak bertanda di Kamloops dan mungkin ada di setiap sekolah perumahan di Kanada,'" tambahnya.

Sistem tersebut berlaku tahun 1831 hingga 1996, yang mana secara paksa memisahkan sekitar 150.000 anak pribumi dari rumah mereka.

Anak-anak itu juga banyak yang mengalami pelecehan, pemerkosaan, dan kekurangan gizi. Sebagian besar dijalankan oleh Gereja Katolik atas nama pemerintah.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan pada hari Jumat bahwa gereja harus bertanggung jawab atas perannya di sekolah-sekolah.

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x