Pembawa Acara Talk Show Politik Terkemuka Pakistan Diskors Setelah Lempar Kritikan ke Militer

- 1 Juni 2021, 17:26 WIB
Hamid Mir, pembawa acara talk show politik Pakistan
Hamid Mir, pembawa acara talk show politik Pakistan /Tangkapan Layar YouTube/Hamid Mir Online

Ponorogo Terkini – Hamid Mir adalah pembawa acara talk-show politik terkemuka Pakistan. Pada hari Senin, 31 Mei 2021 ia diskors dari program acara yang dipandunya karena komentar yang ia buat pekan lalu terhadap militer. Hal ini disampaikan oleh jaringan media grupnya, Geo News.

Seorang juru bicara Geo News tidak merinci apakah penangguhan  Hamid Mir itu permanen. Tetapi pada hari Senin, acara Hamid Mir dipandu oleh pembawa acara lain.

Hamid Mir selamat dari upaya pembunuhan pada 2014, ia adalah target dari tindakan keras media yang didukung oleh militer. Peristiwa seperti ini dimulai menjelang pemilu Pakistan 2018 yang memenangkan Perdana Menteri Imran Khan.

Baca Juga: WHO Putuskan Pakai Abjad Yunani Untuk Namai Varian Virus Covid-19, Nama yang Lama Susah Dilafalkan

Kritikus mengatakan tindakan keras itu merupakan bagian dari kampanye untuk membungkam suara-suara kritis melalui media untuk menopangnya sebagai anak didik militer. Militer maupun Khan menyangkal tuduhan itu.

"Memaksa pembawa acara talk show berita populer seperti Hamid Mir tidak mengudara setelah menyuarakan kritik terhadap militer Pakistan, dan menyatakan dukungannya untuk sesama jurnalis, hanya menggarisbawahi kurangnya kebebasan pers sebenarnya di Pakistan," kata Steven Butler, koordinator program Asia CPJ.

Dilansir dari Reuters, Pakistan Federal Union of Journalists (PFUJ) dan Amnesty International South Asia and Human Rights Commission of Pakistan (HRCP) mengecam apa yang terjadi terhadap Hamid Mir.

Baca Juga: Laila Solihaty Ibunda dari Ketum PSSI Mochamad Iriawan Meninggal Dunia

"Sensor, pelecehan, dan kekerasan fisik tidak boleh terjadi kepada jurnalis yang melakukan pekerjaan mereka," tegas HRCP

Seorang juru bicara Geo News TV mengatakan Mir tidak akan menjadi pembawa acara. Beberapa pejabat kelompok media itu, juga buka suara namun mereka menyembunyikan identitasnya.

Halaman:

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x