Singapura Mulai Ragukan Efektivitas Vaksin Sinovac Usai Berkaca dari Kasus di Indonesia

- 29 Juni 2021, 17:38 WIB
Suasana program vaksinasi Covid-19 di Singapura yang diikuti oleh warga berusia di atas 70 tahun di pusat vaksinasi di Singapura pada bulan Januari.
Suasana program vaksinasi Covid-19 di Singapura yang diikuti oleh warga berusia di atas 70 tahun di pusat vaksinasi di Singapura pada bulan Januari. /Reuters/Edgar Su

Dia mencontohkan kasus di Indonesia, di mana puluhan dokter dan petugas kesehatan lainnya yang telah menerima Sinovac di satu daerah dilaporkan menjalani perawatan di rumah sakit akibat infeksi Covid-19.

Baca Juga: Uruguay vs Paraguay 1-0, Edinson Cavani Mengunci Kemenangan Lewat Tendangan Pinalti

“Itu memberi kesan bahwa kemanjuran vaksin yang berbeda akan sangat bervariasi,” kata Pak Mak pada Jumat 18 Juni 2021.

Penelitian telah menunjukkan bahwa vaksin yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna — satu-satunya yang ada dalam program nasional Singapura sejauh ini — 90 persen efektif dalam mencegah infeksi dalam kondisi dunia nyata.

Jarang adanya laporan mengenai infeksi Covid-19 yang parah pada orang yang telah divaksinasi penuh dengan suntikan itu.

Studi lain menunjukkan infeksi pada orang yang diberi vaksin China, termasuk yang dibuat oleh Sinovac, lebih kerap terjadi dibandingkan dengan orang yang menerima suntikan Pfizer atau Moderna.

Studi uji coba fase 3 vaksin Sinovac, yang disebut CoronaVac, di seluruh dunia telah melaporkan efektivitas antara 50 dan 84 persen.

Ketika WHO mendukung vaksin Sinovac untuk penggunaan darurat bulan ini, badan tersebut mengatakan bahwa itu hanya 51 persen efektif untuk mencegah penyakit simtomatik.

Memang vaksin China masih dianggap sangat efektif melawan penyakit parah.

Namun, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa negara berkembang yang memilih untuk menggunakannya dapat tertinggal di belakang negara-negara pengguna Pfizer atau Moderna.

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: NY Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini