Dewan Keamanan PBB mengutuk pembunuhan Jovenel Moise dan meminta semua pihak untuk tetap tenang, menahan diri dan menghindari tindakan apa pun yang dapat berkontribusi pada ketidakstabilan lebih lanjut.
Kecamanan terkait kasus pembunuhan Presiden Haiti, tidak datang dari Dewan Keamanan PBB saja, Amerika Serikat dan negara-negara tetangga Amerika Latin turut mengutuk peristiwa keji tersebut.
Pemerintah Haiti mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu untuk membantu memburu para pembunuh, yang digambarkan sebagai sekelompok tentara bayaran asing dan pembunuh terlatih.
Berdasarkan pernyataan Perdana Menteri sementara, Claude Joseph, para kelompok pembunuh bayaran berbicara dalam bahasa Inggris dan Spanyol. Sementara mayoritas masyarakat Haiti berbicara dalam bahasa Prancis atau Kreol Haiti.
"Saya menyerukan ketenangan. Semuanya terkendali," kata Joseph di televisi lokal, pada 8 Juli 2021 bersama Direktur Jenderal Polisi Charles.
Claude Joseph menegaskan tidak akan membiarkan begitu saja tindakan barbar tersebut. Melaluinya pula diketahui,
Artikel Rekomendasi