Sengketa Laut China Selatan jadi Pembahasan Alot pada Pertemuan Menlu ASEAN dan Mitra

- 8 Agustus 2021, 12:04 WIB
Ilustrasi wilayah perairan Laut China Selatan dan Timur.
Ilustrasi wilayah perairan Laut China Selatan dan Timur. /Pixabay/ Qimono

Ponorogo Terkini – Sengketa wilayah Laut China Selatan dan Timur menjadi salah satu pembahasan alot pada pertemuan menteri luar negeri (menlu) dari 26 negara peserta Forum Regional ASEAN (ARF) pada Jumat 6 Agustus 2021.

Pada agenda ini, Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi menyatakan bahwa upaya dari satu pihak tertentu untuk mengubah status quo dengan paksa "berlanjut dan semakin intensif" di perairan.

Kritik ini sejatinya dilontarkan untuk aksi keras China di kawasan perairan Laut China Selatan dan Timur.

Baca Juga: Kekuatan Nuklir China Bertambah, AS Ajak Negara Lain Menekan Beijing

"Jepang sangat menentang ini," kata Toshimitsu Motegi dikutip dari siaran pers Kementerian Luar Negeri Jepang oleh Japan Times pada Sabtu 7 Agustus 2021.

Saat ini Beijing semakin sering mengirim kapal-kapal resminya ke perairan di sekitar Kepulauan Senkaku yang dikuasai Jepang di Laut Cina Timur dalam upaya untuk mengklaim wilayah tersebut.

Jepang juga menuding China telah membangun pulau-pulau buatan dengan infrastruktur militer di Laut Cina Selatan, mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh wilayah maritim.

Memang China memiliki klaim teritorial yang bertentangan dengan empat dari 10 anggota ASEAN yaitu Brunei, Malaysia, Filipina dan Vietnam - serta Taiwan di Laut Cina Selatan.

 Baca Juga: Covid-19 Kembali Teror Wuhan China, Belasan Juta Warga Bakal Dites Corona

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: japantimes


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini