Network
PONOROGO TERKINI - Krisis politik Malaysia masih berlanjut. Bahkan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dikabarkan akan menyampaikan pengunduran diri kepada Yang Dipertuan Agung Malaysia, Sultan Abdullah Ahmad Shah, Senin 16 Agustus 2021.
Akan tetapi, Muhyiddin Yassin mengingatkan bahwa kubu Perikatan Nasional yang dipimpinnya merupakan terbesar di parlemen.
Dikutip dari The Strait Times, staf khusus Perdana Menteri, Redzuan Yusof mengatakan kepada media lokal, Muhyiddin Yassin memutuskan pengunduran dirinya ketika bertemu dengan anggota parlemen dari partainya, Partai Pribumi Bersatu Malaysia, di Kuala Lumpur, Minggu pagi.
Baca Juga: Seruan Warga Malaysia Minta PM Muhyiddin Yassin Mundur, Dinilai Gagal Atasi Pandemi Covid-19
“Kami baru saja menyelesaikan pertemuan. Besok, akan digelar sidang kabinet khusus. Setelah itu, Ia (Muhyiddin) akan bertolak ke istana untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya,” kata Redzuan Yusof.
Namun, menurutnya hal itu bergantung kepada Sultan Malaysia untuk memutuskan, mengingat Partai Pribumi Bersatu Malaysia memiliki 100 kursi di parlemen.
Jumlah itu jauh lebih banyak koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin tokoh oposisi Anwar Ibrahim, sedangkan untuk bisa menjadi mayorits di parlemen dibutuhkan 111 kursi.
Redzuan Yusof menambahkan, pihaknya akan mematuhi konstitusi, jadi berpulang kepada Sultan untuk memberikan jaminan kepada bangsa Malaysia suatu kepemimpinan yang memprioritaskan rakyat.
Baca Juga: Dinyatakan Positif Covid-19, Penyanyi Malaysia Siti Sarah Meninggal Dunia Usai Lahirkan Anak Keempat
Artikel Rekomendasi