Sri Lanka sedang Krisis, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe Pangkas Pengeluaran

- 25 Mei 2022, 06:30 WIB
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe /Instagram/ @ranil_wickremesinghe

PONOROGO TERKINI - Perdana Menteri baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan pada Selasa bahwa dia akan mengajukan anggaran sementara dalam waktu enam minggu.

Pihaknya juga akan memangkas proyek infrastruktur untuk mengubah rute dana menjadi program bantuan dua tahun untuk menghadapi krisis di negara tersebut.

Wickremesinghe, yang baru menjabat dua minggu lalu, memperingatkan bahwa inflasi akan meningkat ketika pemerintah turun tangan untuk mengatasi krisis.

Pihaknya sudah mempertimbangkan kebijakan tersebut akan menimbulkan demo.

Baca Juga: Perdana Menteri Baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe Umumkan Negaranya Kehabisan Stok Bensin

“Melihat hari-hari sulit ke depan, harus ada protes. Wajar ketika orang menderita, mereka harus protes,” kata Wickremesinghe dalam sebuah wawancara di kantor perdana menteri.

"Tetapi kami ingin memastikan bahwa itu tidak mengganggu stabilitas sistem politik,” imbuh Ranil Wickremesinghe.

Baca Juga: Mike Tyson tidak akan Menghadapi Tuntutan Pidana Atas Insiden Baku Hantam dengan Penumpang Pesawat

Negara yang terletak di ujung selatan India itu terhuyung-huyung dari krisis ekonomi terburuknya sejak kemerdekaan pada tahun 1948.

"Dengan anggaran sementara, ini hanya tentang memotong pengeluaran, memotong ke tulang jika memungkinkan dan mentransfernya ke kesejahteraan,” ungkap Ranil Wickremesinghe dikutip ponorogoterkini.com dari Reuters.

Baca Juga: Joe Biden Pilih Karine Jean Pierre menjadi Sekretaris Pers Gedung Putih Gantikan Jen Psaki

Sri Lanka kekurangan mata uang asing yang berperangur pada pembatasan impor kebutuhan pokok termasuk bahan bakar dan obat-obatan, hal ini memicu protes berbulan-bulan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sebagian besar kemarahan publik ditujukan pada Presiden Gotabaya Rajapaksa dan keluarganya.

Presiden disalahkan karena dianggap tidak cakap menangani masalah ekonomi.

Baca Juga: Mantan Bintang Tenis Boris Becker Masuk Penjara Gara-gara Sembunyikan Asset setelah Dinyatakan Bangkrut

Akar dari krisis saat ini juga terletak pada pandemi Covid-19, yang menghancurkan industri pariwisata sebagai devisa bagi negara.***

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x