Markis Kido Meninggal Diduga Akibat Henti Jantung, Dokter Tirta Berikan Penjelasan dan Saran

15 Juni 2021, 15:32 WIB
Markis Kido sedang berlatih bulu tangkis /Instagram/@markis_kido11

Ponorogo Terkini – Indonesia sedang bersedih, atlet bulu tangkis kebanggaan Indonesia yaitu Markis Kido meninggal dunia pada 14 Juni kemarin.

Diketahui Markis Kido juga merupakan kakak dari atlet bulu tangkis Indonesia yaitu Bona Septano dan Pia Zebadiah Bernadet.

Atlet kelahiran 11 Agustus 1984 ini telah menorehkan berbagai prestasi yang membanggakan sepanjang karirnya.

Baca Juga: Prestasi Markis Kido di Berbagai Ajang Bergengsi, Sumbang Banyak Emas untuk Indonesia

Markis Kido meninggal diduga akibat serangan jantung yang dialaminya pada saat bermain bulu tangkis.

Seperti yang diketahui serangan jantung atau henti jantung ini bahkan menjadi pembunuh nomor satu di dunia.

Banyak orang yang belum mengetahui pentingnya menjaga kesehatan jantung.

Terkait dengan penyakit yang menyebabkan Markis Kido meninggal, dokter Tirta memberikan sedikit penjelasan mengenai hal tersebut di akun Instagram pirbadinya @dr.tirta.

Baca Juga: Bela Aa Gym Tapi Bentak Teh Ninih, Putri Sulung sang Dai Tega Sebut Ibunya Munafik

Untuk lebih jelasnya, mari kita ketahui penjelasan dari dokter Tirta mengenai henti jantung, cardiac arrest ini.

Menurutnya henti jantung disebabkan oleh pompa jantung yang bermasalah sehingga menyebabkan jantung berhenti berdetak.

Ia juga menyebutkan bahwa kejadian yang dialami oleh Markis Kido ini mirip dengan yang dialami oleh Eriksen.

Dokter Tirta juga mengatakan usia dari Markis Kido terbilang masih muda.

Baca Juga: Jeongyeon TWICE Meringis Kesakitan Saat Tampil, Fans Khawatir Kondisinya Pasca Cedera Leher

Untuk masalah kesehatan serangan jantung atau henti jantung ini, dokter Tirta memberikan beberapa solusi, antara lain sebagai berikut:

“Perlunya pelatihan RJP (resusitasi jantung paru) untuk orang awam sejak dini di sekolah2,” tutur dokter yang akrab disapa Cipeng ini.

“Sehingga jika ada sekitar kita terkena serang jantung, golden period 10 menit bisa dimanfaatkan untuk Rjp yg benar,” tambahnya.

Dokter Tirta menyarankan agar orang-orang bisa melakukan checkup jantung secara rutin.

“Kesadaran untuk temen-temen agar mulai checkup jantungnya, minimal priksa EKG bisa ke puskesmas atau ke dr sp JP,” ungkapnya.

“Checkup rutin untuk semua atlet, untuk monitor kesehatan jantungnya. Karena pada atlit dinding jantung menebal sebagai kompensasi latihan mereka,” tuturnya.

“Dinding menebal ini agar bisa memompa darah ketika aktivitas berat. Makanya atlit rentan terkena serangan jantung karena konsekuensi aktivitasnya,” ungkapnya.

Maka dari itulah sangat penting untuk memeriksa kesehatan jantung dengan rutin.

“Sehingga wajib monitor kesehatan jantung secara rutin,” tutupnya.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Instagram @dr.tirta

Tags

Terkini

Terpopuler