Pandemi Belum Usai, WHO Peringatkan Ancaman Varian Baru Covid-19 yang Lebih Berbahaya

17 Juli 2021, 04:35 WIB
WHO memperingatkan adanya varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya dan membuat masa pandemi sulit dihentikan. /Pixabay/gerald

Ponorogo Terkini – Dunia sedang dibayangi ancaman varian Covid-19 yang baru dan lebih berbahaya. Varian ini berpotensi menyebar dan semakin sulit untuk menghentikan pandemi.

Inilah pengumuman yang disampaikan oleh komite darurat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada Kamis 15 Juli 2021 dari Genewa, Swiss.

Pengumuman ini sekaligus menjadi kabar lebih buruk di tengah upaya sejumlah negara mengatasi gelombang infeksi baru yang dipicu oleh varian baru, yaitu varian Delta yang pertama kali teridentifikasi di India.

Ketua komite darurat WHO, Didier Houssin mengingatkan bila pandemi belum usai dan mewanti-wanti ancaman ke depannya.

Baca Juga: Ketahui Gejala Varian Delta Covid-19, Maria Van Kerkhove dari WHO Jelaskan Cara Pencegahan Mandiri

“Kemungkinan kuat munculnya dan penyebaran global varian baru dan mungkin lebih berbahaya dari kekhawatiran yang mungkin bahkan lebih menantang untuk dikendalikan,”ungkap Didier Houssin

Saat ini WHO mencatat ada empat varian Covid-19 yang mendominasi gambaran pandemi global yaitu varian Alpha, Beta, Gamma dan terutama varian Delta yang menyebar dengan cepat.

“Tren (penyebaran varian Covid-19) baru-baru ini mengkhawatirkan. Kita masih mengejar virus ini dan virus masih mengejar kita,” lanjut Didier Houssin.

WHO menyoroti kehadiran varian Covid-19 khususnya ketika varian ini lebih menular, lebih mematikan atau memiliki potensi untuk melewati beberapa perlindungan vaksin.

Baca Juga: 3 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi Covid-19 Sesuai Panduan WHO

Di tengah kondisi ini, WHO terus mengingatkan bila penggunaan masker, menjaga jarak fisik, memastikan kebersihan tangan, dan peningkatan sirkulasi udara dalam ruangan tetap menjadi kunci untuk mengurangi penularan.

WHO juga meminta program vaksinasi menjadi prioritas, terutama perhatian akses vaksin yang lebih adil.

“Banyak negara sekarang telah memvaksinasi populasi prioritas mereka, direkomendasikan bahwa dosis harus dibagi dengan negara-negara yang memiliki akses terbatas sebelum memperluas program vaksinasi nasional ke kelompok risiko yang lebih rendah."***

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: WHO

Tags

Terkini

Terpopuler