Panduan Isolasi Mandiri Bagi Pasien Covid-19, Lakukan dengan Tepat agar Kondisi Tak Memburuk

- 6 Agustus 2021, 21:36 WIB
Ilustrasi. Isolasi mandiri solusi hindari overload rumah sakit.
Ilustrasi. Isolasi mandiri solusi hindari overload rumah sakit. /Pixabay/tumisu

Ponorogo Terkini – Update terakhir kasus positif Covid-19, Jumat, 6 Agustus 2021, mencapai 3.607.863 pasien, dengan jumlah kasus meninggal 104.010 orang.

Data ini berdasarkan pemutakhiran dari situs resmi Covid-19.go.id.

Dengan adanya data laju pasien yang terus bertambah, ini bisa mengakibatkan kasus rumah sakit kekurangan ruang perawatan hingga kewalahannya tenaga kesehatan.

Isolasi mandiri menjadi solusi yang bisa pasien Covid-19 pilih, sayangnya tidak sedikit pula yang kondisinya justru bertambah buruk. Lantaran kurang memahami prosedur aman isoman.

Baca Juga: Kemenkes Izinkan Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil, Cek Kriteria Pemberiannya

Dokter Alexander K. Ginting, spesialis paru, sekaligus Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, memberikan panduan cara isolasi mandiri yang aman dan benar.

Alexander K. Ginting menjelaskan, pasien Covid-19 agar tidak panik karena hampir 90 persen bisa menjalani isoman. Diirinya menegaskan jika penting untuk mengetahui dari mana sumber penularan.

Isolasi mandiri dapat berjalan baik dimulai dari pengenalan diri dengan memastikan kategori gejala yang pasien positif Covid-19 miliki, berlaku pula untuk pasien tanpa gejala atau yang mempunyai komorbid.

Kormobid merupakan istilah yang dipergunakan dunia medis, untuk menjelaskan jika pasien Covid-19 memiliki penyakit komplikasi alias bawaan yang bisa memperparah kondisinya.

Baca Juga: Berikan Tips Isolasi Mandiri, Dokter Tirta: Jangan Pernah Mengobati Diri Sendiri dengan Antibiotik

Langkah-langkah yang perlu pasien Covid-19 lakukan selama isolasi mandiri, di antaranya:

1. Lapor ke RT dan RW setempat

Tujuan melapor ke RT dan RW supaya lingkungan sekitar mengetahui ada warganya yang terkena Covid-19 dan memperhatikan pasien isoman.

“ Bilamana kita perburukan, maka kita bisa berkoordinasi untuk berobat dengan tim medik yang sudah disiapkan,” jelas dr. Alexander K. Ginting dikutip Ponorogo Terkini dari lifestyleOne 23 Juli 2021.

2. Cek Suhu dan saturasi oksigen

Pasien isolasi mandiri harus memeriksa suhu badan pagi dan sore menggunakan alat untuk melihat pola temperatur antara naik dan turun. Persiapkan pula oksimetri untuk memeriksa kadar saturasi oksigen, jika sudah dibawah 95 persen harus ke rumah sakit.

3. Tinggal di Ruangan Sendiri

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan SATGAS Covid-19 menekankan selama isolasi mandiri pasien harus beraktivitas terpisah dan sendiri.

“Baiknya dia di kamar sendiri, makan sendiri, tetap di rumah selalu pakai masker, tidak ada lansia di atas 70 tahun,” tutur dr. Alexander K. Ginting.

Isolasi mandiri harus berkomunikasi dengan tim medis karena hanya dokter yang boleh meresepkan obat. Durasi yang tepat untuk isoman antara 10 hingga 14 hari.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: covid19. go id YouTube lifestyleOne


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah