Masyarakat Masih Takut Vaksinasi, Komisi VI DPR RI: Pemerintah Harus Kreatif

- 26 Mei 2021, 19:01 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan Holding BUMN Farmasi di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021.
Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan Holding BUMN Farmasi di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021. /DPR RI/Geral/Man

“Ini yang harus segera dilakukan secara massif untuk menyeimbangkan berita bohong di luar sana,” tambah Deddy.

Selain itu, Lamhot Sinaga selaku Anggota Komisi VI DPR RI juga meminta pemerintah untuk tidak melupakan pendistribusian vaksin.

Baca Juga: Kahi Bocorkan Reuni After School Lewat Media Sosial, Penggemar Tak Sabar Menanti

Ia juga menyarankan harus adanya sistem monitoring sehingga kasus kecolongan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu tidak terulang kembali.

“Tadi dikatakan Bio Farma Group itu mendistribusikan vaksin itu hanya sampai ke tingkat Kabupaten/ Kota dengan melibatkan sektor swasta,” tutur Lamhot Sinaga.

“Berarti perlu sistem monitoring yang dilakukan ketika mendistribusikan ini, misalnya dengan QR Code atau apa gitu. Jangan sampai ada yang memanfaatkan ini menjadi celah bisnis lalu kemudian vaksin itu adalah vaksin palsu.” tambahnya.

Lamhot Sinaga juga mengungkapkan bahwa dengan adanya sistem monitoring, maka pengawasan pendistribusian pun akan jauh lebih mudah.

“Sistem layanan yang bisa memonitor pergerakan dari seluruh vaksin ini yang 75 juta dan berikutnya penting guna meyakinkan kembali masyarakat,” tutupnya.***

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini