Baca Juga: PT Garuda Indonesia Diujung Kebangkrutan, Sang Komisaris dan Stafsus BUMN Justru Adu Sindir
“Menunggu PMN agak lama sekitar 6 bulan, tapi opsi lain seperti mengundang sinergi dengan PT PPA. Kalau nanti disepakati kita akan diskusi lagi," kata Prasetyo.
Sedangkan opsi yang kedua, ditawarkan kerja sama operasi dengan pihak swasta.
"Kita tawarkan ke swasta yang mau membiayai, lumayan returnnya," jelasnya.
“Pandemi 2 tahun terakhir Garuda mengalami tekanan berat, dari revenue drop hampir 70 persen. Diikuti tambahan utang yang cukup besar dan membaik pada April lalu saat Hari Raya, di mana pada saat ini perbulan mencapai revenue 120 juta dolar AS. Direct cost masih dipertahankan sekitar 50 persen khususnya tertinggi dari biaya avtur," jelasnya.***
Artikel Rekomendasi