Network
Ponorogo Terkini – Kasus pembongkaran rumah bermotif sakit hati terjadi lagi di Kabupaten Ponorogo. Peristiwa ini terjadi di dukuh Plebon, desa Sampung, Ponorogo.
Salah satu warga yang dihubungi melalui sambungan telepon oleh Ponorogo Terkini menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi pagi tadi 22 Juni 2021.
“Hanya ambil kayu usuk saja kok,”ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Sejumlah orang dikerahkan untuk mengambil kayu yang ada dirumah tersebut.
Sang suami yang juga berasal dari Ponorogo berinisial AP tersebut tidak membongkar bangunan bernilai 400 juta itu.
Hanya mengambil kayu yang dan barang lain yang dibeli dari hasil keringatnya.
Saat peristiwa terjadi, sang istri berinisial AT tidak diketahui keberadaannya namun keluarga dari pihak istri berada di tempat.
Kasus ini sebenarnya sudah menjadi masalah lama, akan tetapi pihak perempuan berusaha meredam agar peristiwa pembongkaran rumah tidak terjadi.
“ Sebenarnya sudah lama, tapi diredam oleh RT sama keluarga si perempuan.” pungkas narasumber.
Baca Juga: Angka Covid-19 di Ponorogo Menggila, Tapi Hajatan Masih Diperbolehkan
AP menikahi AT, perempuan warga Sampung Ponorogo enam tahun lalu. AT lalu jadi TKW di Hongkong. Pasangan suami istri ini kemudian mendirikan rumah dengan modal bersama.
Ternyata saat masih di Hongkong, AT sudah mengajukan gugatan cerai.
Sepulang dari Hongkong, AT malah pulang ke rumah pria lain, padahal putusan cerai belum keluar.
Untuk sementara, motif peristiwa ini karena sakit hati karena sang istri memiliki lelaki idaman lain.
Peristiwa serupa pernah terjadi pada tahun 2020 silam. Pembokaran rumah milik pasangan suami istri berinisial H (35) dan NW (32), di Desa Pengkolan, Kecamatan Kauman, Ponorogo, Jawa Timur, juga viral di media sosial.
Pembongkaran rumah mewah tersebut menghebohkan warga karena menurunkan alat berat berupa ekskavator.
Motifnya sama, karena dilatarbelakangi kasus perselingkuhan yang dilakukan istri saat sang suami kerja menjadi TKI.***
Artikel Rekomendasi