Cek Fakta - Beredar Video Mayat Bergelimpangan di Jalanan India

1 Mei 2021, 12:31 WIB
Pasien COVID-19 dengan gangguan pernapasan sedang berbaring di dalam mobil menanti perawatan rumah sakit di tengah penyebaran COVID-19 di Ahmedabad, India, 22 April 2021. /REUTERS/ Amit Dave/ AWW/ sa

Ponorogo Terkini – Total kasus COVID-19 di India melewati 18 juta pada Kamis, 29 April 2021, setelah negara dengan pendutuk terpadat kedua di dunia ini kembali mencatatkan rekor dunia atas kasus infeksi harian.

Di mana data Kementerian Kesehatan India melaporkan 379.257 konfirmasi kasus baru. 

Sementara itu India mengalami 3.645 kematian karena COVID-19 atau menjadi jumlah kematian tertinggi dalam satu hari sejak dimulainya pandemi. Negara ini mengalami krisis kesehatan yang parah dengan rumah sakit dan pelayanan kamar mayat semakin kewalahan.

Baca Juga: California Khawatir Kekurangan Litium  karena Permintaan Kendaraan Listrik Meningkat 

Penggali kubur bekerja sepanjang waktu untuk menguburkan korban dan ratusan lainnya dikremasi di tumpukan kayu sementara di taman dan tempat parkir.

Saat ‘tsunami’ COVID-19 ini sedang melanda, muncul mutasi virus Corona baru di India yang dikenal dengan varian B 1617. Mutasi ini sudah menyebar luas ke negara lain di kawasan Asia hingga Eropa.

Indonesia termasuk salah satu negara yang sudah terinfeksi corona mutasi asal India dengan 10 orang yang dilaporkan terkonfirmasi hingga pekan keempat April 2021. Varian COVID-19 dari Negeri Bollywood lantas menjadi perbincangan hangat di masyarakat tanah air, termasuk di media sosial Twitter.

Baca Juga: Pep Guardiola: Tidur Saya Pulas Bila Tak Pikirkan Ancaman Neymar & Mbappe

Pada Jumat, 23 April 2021, salah satu akun Twitter membagikan video sepanjang 2 menit yang diklaim berhubungan dengan penularan varian B 1617 di India.

Video ini yang telah disaksikan lebih dari 33.000 kali ini menunjukkan sejumlah orang terkuai di jalanan dan mobil ambulans lalu lalang di sekitarnya. Bahkan sebagian yang bergelimpangan ini disebut telah meninggal dunia menjadi mayat.

Pengguna Twitter yang memiliki 10.100 pengikut tak hanya membagikan video namun juga memberikan narasi pendukung sebagai berikut:

 “Di India, varian baru menyebabkan happy hypoxia, kekurangan oksigen tanpa disadari, mayat2 bergelimpangan, menyerang tua mua & anak2.”

Dikutip dari Antara, narasi yang dipaparkan pada unggahan video tersebut tidak memiliki kaitan dengan kasus penularan COVID-19 di India.

Mengacu Turnbackhoax, video ini sebenarnya menjelaskan peristiwa kebocoran gas di daerah Visakhapatnam, Andhra Pradesh, India. Video ini sudah pernah diunggah dan beredar sebelumnya pada platform YouTube di tahun 2020.

Oleh karenanya, video serupa yang dikaitkan dengan mutasi COVID-19 merupakan hoax.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Twitter REUTERS ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler