Giant Undersea Wave, Gelombang Internal Bawah Laut yang Bisa Picu Hilangnya Kapal Selam

- 15 Mei 2021, 19:10 WIB
Ilustrasi kapal selam
Ilustrasi kapal selam /Pixabay/ David Mark

Gelombang itu juga diketahui ada di kawasan Selat Lombok di Indonesia, tempat Nanggala hilang.

Matthew Alford, Direktur Asosiasi Laboratorium Fisika Laut di Scripps Institution of Oceanography di San Diego mengatakan bahwa AS, China, dan Rusia telah menghabiskan banyak uang untuk mempelajari gelombang internal bawah laut di Laut China Selatan.

Hal ini karena potensi dampaknya tentang operasi angkatan laut di jalur air strategis.

“Gelombang internal sangat kuat dan berbahaya karena menyapu lapisan laut (dan berpotensi apa pun di dalamnya termasuk penyelam atau kapal selam) ke bawah ratusan meter hanya dalam beberapa menit,” kata Alford dalam email ke NPR.

Baca Juga: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Berstatus On Eternal Patrol

“Selat Lombok juga dikenal sebagai daerah dengan gelombang internal yang kuat,” kata Alford yang meneliti fenomena tersebut.

Meskipun dia belum pernah mendengar gelombang internal menenggelamkan kapal selam, “itu adalah skenario yang masuk akal,” ujarnya.

Sebuah studi tahun 1966 oleh Angkatan Laut AS mencatat bahwa “Lintasan gelombang internal amplitudo besar dapat membuat kontrol kedalaman kapal selam sulit, terutama ketika kapal selam berjalan dengan tenang dengan kecepatan rendah.”

Laporan berjudul Internal Waves: Their Influence Upon Naval Operations menambahkan bahwa gelombang seperti itu dapat menyebabkan tenggelamnya kapal selam yang tak terkendali.

“Dalam Perang Dunia II, kapal selam menghindari sebagian Selat Gibraltar karena mereka menyadari reputasinya menyebarkan gelombang bawah laut yang tidak biasa yang dianggap berbahaya,” kata David Farmer, ahli kelautan fisik di Universitas Rhode Island kepada USA Today pada 2014.

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: NPR


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini