Giant Undersea Wave, Gelombang Internal Bawah Laut yang Bisa Picu Hilangnya Kapal Selam

- 15 Mei 2021, 19:10 WIB
Ilustrasi kapal selam
Ilustrasi kapal selam /Pixabay/ David Mark

Gelombang internal hanyalah salah satu penjelasan yang mungkin untuk penghancuran kapal selam bertenaga diesel buatan Jerman.

Meskipun menjalani reparasi di Korea Selatan yang selesai pada tahun 2012, kapal tersebut adalah kapal tua yang telah digunakan oleh Angkatan Laut Indonesia pada awal 1980-an.

Nanggala juga dilaporkan sedang mempersiapkan latihan torpedo pada saat kontak radio hilang dan kecelakaan torpedo telah menjadi penyebab beberapa kerugian kapal selam terkenal di masa lalu.

Menurut penyelidikan resmi di Agustus 2000, ledakan torpedo dalam tabung di atas kapal selam Rusia Kursk memicu torpedo lainnya dan menyebabkan kapal selam itu jatuh di Laut Barents dengan semua 118 awak kapal.

Beberapa dekade sebelumnya, pada tahun 1968, USS Scorpion bertenaga nuklir hilang dengan 99 awak kapal.

Penyebab tenggelamnya Scorpion tidak pernah dibuktikan secara meyakinkan, tetapi satu teori menunjukkan bahwa kapal selam itu menyerah pada torpedo yang tiba-tiba menjadi aktif saat masih di dalam tabungnya.

Dalam jumpa pers di Jakarta pekan lalu, Laksamana Muda Iwan Isnurwanto, mantan kapal selam, melukiskan gambaran suram momen-momen terakhir KRI Nanggala.

Jika itu adalah gelombang bawah laut, katanya, “itu akan menjadi sifat yang kita hadapi. Kami akan terseret oleh ombak, membuat kami turun dengan cepat,” katanya menambahkan.

“Tidak ada yang bisa melawan alam.”***

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: NPR


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah