Ngeri, Ditemukan Lebih dari 200 Jenazah Anak-anak di Sekolah Indigenous Kanada

30 Mei 2021, 22:48 WIB
Indigenous school in Canada /AP News

Ponorogo Terkini – Ada sekitar 215 jenazah anak-anak yang berusia rata-rata 3 tahun ditemukan dalam keadaan terkubur di lokasi yang dulunya merupakan sekolah Indigenous di Kanada.

Dilansir dari AP News, Rosanne Casimir selaku ketua dari Tk'emlups te Secwépemc First Nation mengatakan bawa 215 jenazah tersebut ditemukan pada pekan lalu dengan bantuan radar.

Bahkan, ia juga berpendapat bahwa mungkin ada lebih banyak jenazah yang ditemukan.

Baca Juga: Peringatan BMKG, Jawa Timur hingga Selat Sunda Rawan Gempa M 8,7 dan Berpotensi Tsunami 30 Meter

 

Sebelumnya, ia juga juga menyebutkan bahwa ditemukannya ratusan jenazah anak-anak adalah sebagai kerugian yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.

Dulunya, pada saat abad ke-19 hingga 1970-an, lebih dari 150.000 anak pribumi diharuskan bersekolah di sekolah Kristen yang didanai oleh negara, sebagai bagian dari program untuk mengasimilasi mereka ke dalam masyarakat Kanada.

Mereka dipaksa menjadi Kristen dan tidak diizinkan untuk berbicara bahasa asli mereka. Banyak yang dipukuli dan dicaci maki, dan hingga 6.000 orang dikatakan telah meninggal.

Bahkan pemerintah Kanada meminta maaf di Parlemen pada tahun 2008 dan mengakui bahwa pelecehan fisik dan seksual di sekolah merajalela. Banyak siswa dipukuli karena berbicara bahasa ibu mereka

Baca Juga: Peneliti Ungkap Perokok Memiliki Risiko Terkena Covid-19 Lebih Parah

Selain itu, mereka juga kehilangan kontak dengan orang tua dan adat istiadat mereka.

"Ini benar-benar memunculkan kembali masalah sekolah tempat tinggal dan luka dari warisan genosida terhadap masyarakat Pribumi," kata Terry Teegee yang merupakan ketua daerah Majelis Pribumi untuk British Colombia, Jumat.

“Kami sedang dalam proses awal untuk mengumpulkan informasi dan akan terus bekerja sama dengan Tk'emlúps te Secwépemc dan lainnya seiring dengan kemajuan pekerjaan sensitif ini,” kata Lapointe.

“Kami menyadari kehancuran tragis dan memilukan yang telah ditimbulkan oleh sistem sekolah perumahan Kanada zaman dulu kepada begitu banyak orang, dan pikiran kami tertuju pada semua orang yang berduka hari ini,” ungkap Lapointe.

Perdana Menteri British Columbia John Horgan mengatakan dia "ngeri dan patah hati" mengetahui penemuan itu.

Ia menyebutnya sebagai tragedi "proporsi yang tak terbayangkan" yang menyoroti kekerasan dan konsekuensi dari sistem sekolah zaman dulu.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler