Muncul Petisi Desak Pangeran Harry Lepaskan Gelar Kerajaan, Sudah Ditandatangani 20.000 Orang

- 31 Mei 2021, 17:30 WIB
Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle diwawancarai Oprah Winfrey, pada foto handout yang tidak bertanggal. Acara talkshow berdurasi dua jam tersebut akan tayang perdana di stasiun TV Amerika Serikat CBS pada Minggu, 7 Maret 2021 malam waktu setempat atau Senin, 8 Maret 2021 pagi WIB.
Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle diwawancarai Oprah Winfrey, pada foto handout yang tidak bertanggal. Acara talkshow berdurasi dua jam tersebut akan tayang perdana di stasiun TV Amerika Serikat CBS pada Minggu, 7 Maret 2021 malam waktu setempat atau Senin, 8 Maret 2021 pagi WIB. /ANTARA FOTO/Harpo Productions/Joe Pugliese/Handout via REUTERS/File Photo/aww.

Ponorogo Terkini – Usai menikahi wanita pujaannya yaitu Meghan Markle, kabar Pangeran Harry selalu menjadi buruan media di seluruh dunia.

Namun sayangnya, tekanan yang terus menerus seakan belum bisa lepas dari pasangan ini.

Pangeran yang bergelar Duke of Sussex ini menghadapi tekanan dari ribuan orang untuk segera melepaskan gelar kerajaan.

Dilansir dari Mirror, bahkan petisi sudah ditandatangani oleh lebih dari 20.000 orang. Itu artinya sudah ada lebih dari 20.000 orang yang menginginkan Pangeran Harry untuk melepaskan gelarnya.

Baca Juga: Joe Lara Pemeran Tarzan Beserta Istri dan Anaknya Meninggal Dunia dalam Kecelakaan

Seorang anggota kerajaan yang bernama Lady Colin Campbell yang pertama kali merilis petisi tersebut. Ia juga yang menulis "Meghan and Harry: The Real Story".

Ia juga mengatakan kepada Daily Star bahwa Harry seharusnya meminta agar Ratu menunda gelarnya, yang berarti gelarnya akan dihentikan sementara atau ditangguhkan.

"Saya memulainya karena saya pikir itu hal yang benar untuk dilakukan. Saya telah berbicara dengan banyak orang, yang berpikir itu adalah hal yang benar untuk dilakukan dan itulah solusinya,” ungkapnya.

Baca Juga: Cek Fakta – Benarkah Konsumsi Bawang Merah dan Tetesi Hidung dengan Perasan Lemon Bisa Atasi Covid-19?

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Mirror.co.uk


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x