China Laporkan Kasus Pertama Flu Burung H10N3 pada Manusia, Temuan Ada di Provinsi Jiangsu

- 2 Juni 2021, 22:29 WIB
Pekerja China di pabrik unggas
Pekerja China di pabrik unggas /REUTERS/Stringer/File Foto

Ponorogo Terkini – China melaporkan adanya kasus pertama flu burung H10N3 di provinsi Jiangsu, China Timur. Orang pertama yang terinfeksi jenis flu burung langka ini merupakan seorang pria yang berusia 41 tahun.

Dilansir dari Reuters, banyak jenis flu burung yang berbeda hadir di China dan beberapa jenisnya menginfeksi secara sporadis. Biasanya yang paling berisiko adalah seseorang yang pekerjaannya berhubungan dengan unggas.

Hingga kini belum ada indikasi bahwa H10N3 dapat menyebar dengan mudah pada manusia.

Baca Juga: Sinetron Suara Hati Istri Zahra Tuai Kecaman, KPI Terima Klarifikasi Indosiar dan Pemeran Akan Diganti

 

Diketahui, pria yang terinfeksi H10N3 merupakan penduduk di kota Zhenjiang. Ia dirawat di rumah sakit pada 28 April dan pada 28 Mei ia didiagnosis terinfeksi H10N3. Namun, hingga kini belum ada rincian yang menjelaskan bagaimana pria tersebut bisa terinfeksi.

Komisi Kesehatan Nasional Beijing (NHC) menjelaskan bahwa kini kondisi dari pria tersebut sudah stabil dan siap untuk dipulangkan. Hingga kini belum ada laporan global mengenai penambahan kasus H10N3.

H10N3 merupakan patogen rendah, sehingga dapat menyebabkan penyakit yang tidak terlalu serius pada unggas dan tidak mungkin menyebabkan wabah dalam skala besar, tutur NHC.

Baca Juga: Zaskia Adya Mecca Kritisi Zahra Sinetron Suara Hati Istri, Istri Ketiga yang Diperankan Remaja 15 Tahun

"Sumber paparan pasien terhadap virus H10N3 tidak diketahui saat ini, dan tidak ada kasus lain yang ditemukan dalam pengawasan darurat di antara penduduk setempat. Saat ini, tidak ada indikasi penularan dari manusia ke manusia,” ungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada saat memberikan keterangan kepada Reuters di Jenewa.

"Selama virus flu burung beredar di unggas, infeksi sporadis flu burung pada manusia tidak mengejutkan, ini menjadi pengingat yang nyata bahwa ancaman pandemi influenza terus berlanjut," tambah WHO.

Bahkan Flip Claes selaku koordinator laboratorium regional dari Pusat Darurat Penyakit Hewan Lintas Batas Organisasi Pangan dan Pertanian di kantor regional untuk Asia Pasifik, mengatakan bahwa ini bukanlah virus yang umum.

Bahkan dalam 40 tahun belakangan ini (hingga 2018) hanya ada sekitar 160 isolat virus yang sebagian besar menginfeksi unggas air, dan sejauh ini belum terdeteksi pada ayam.

Penelitian juga dilanjutkan untuk memastikan apakah virus merupakan varian lama atau ada campuran dari virus yang berbeda.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x