Hawa Panas Masih Menyelimuti Filipina dan China Terkait Sengketa Laut China Selatan

- 11 Mei 2021, 19:51 WIB
Personel Penjaga Pantai Filipina mensurvei beberapa kapal yang diyakini sebagai kapal milisi Tiongkok di Sabina Shoal di Laut Cina Selatan, dalam foto selebaran yang didistribusikan oleh Penjaga Pantai Filipina pada 5 Mei dan diambil menurut sumber pada 27 April 2021.
Personel Penjaga Pantai Filipina mensurvei beberapa kapal yang diyakini sebagai kapal milisi Tiongkok di Sabina Shoal di Laut Cina Selatan, dalam foto selebaran yang didistribusikan oleh Penjaga Pantai Filipina pada 5 Mei dan diambil menurut sumber pada 27 April 2021. /Penjaga Pantai Filipina / Handout melalui REUTERS

Ponorogo Terkini - Filipina telah menolak larangan memancing musim panas tahunan yang diberlakukan oleh China di Laut China Selatan yang disengketakan dan mendorong kapalnya untuk terus memancing di perairan teritorial negara itu.

Moratorium penangkapan ikan yang diberlakukan oleh China sejak 1999 berlangsung dari 1 Mei hingga 16 Agustus dan mencakup wilayah Laut China Selatan serta perairan lain di lepas China.

"Larangan penangkapan ikan ini tidak berlaku bagi para nelayan kami," kata satuan tugas Laut Cina Selatan Filipina dalam sebuah pernyataan pada Selasa pekan lalu.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Filipina Menyisir Pinggiran Ibu Kota Manila Demi Vaksinasi Langsung Warganya

Satgas menentang pemberlakuan larangan China atas wilayah di dalam wilayah dan yurisdiksi Filipina, menambahkan "nelayan kami didorong untuk pergi keluar dan menangkap ikan di perairan kami di WPS (Laut Filipina Barat)" Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Manila yang menyebut wilayah itu sebagai Laut Filipina Barat, telah bertahun-tahun terlibat dalam perselisihan atas klaim kedaulatan Beijing atas Laut Cina Selatan.

Pengadilan internasional pada tahun 2016 membatalkan klaim China, tetapi China telah menolak keputusan tersebut.

Baca Juga: Imam Besar Al-Azhar Sebut Aksi Kejam Israel Terhadap Warga Palestina Sungguh Memalukan

Ketegangan antara kedua negara baru-baru ini meningkat setelah Manila menuduh China melakukan serangan teritorial oleh ratusan kapalnya di jalur air yang kaya sumber daya itu.

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x