Kasus Covid-19 di Atas 5.000 per Hari, Malaysia Perpanjang Lockdown Tanpa Batas Waktu

- 28 Juni 2021, 13:08 WIB
Kebijakan penguncian nasional di Malaysia seharusnya berakhir pada 28 Juni 2021, namun Perdana Menteri Muhyiddin memutuskan untuk kembali memperpanjangnya.
Kebijakan penguncian nasional di Malaysia seharusnya berakhir pada 28 Juni 2021, namun Perdana Menteri Muhyiddin memutuskan untuk kembali memperpanjangnya. /Reuters

Sementara pembukaan kembali penuh, termasuk pencabutan larangan perjalanan, diperkirakan akan berlangsung pada November tahun ini.

Sementara itu berita tentang perpanjangan lockdown beredar di Malaysia pada hari Minggu, dengan tagar “Kerajaan Zalim” (pemerintah yang kejam) menjadi trending di Twitter di negara tersebut.

Warga Malaysia melampiaskan rasa frustrasi mereka dengan efek penguncian yang berkepanjangan pada mata pencaharian dan mengekspresikan skeptisismenya.

“28 hari MCO tampaknya sia-sia. Bagaimana nasib orang Malaysia?” Pengguna Twitter Hamidah Hamzah bertanya, merujuk pada perintah pengendalian pergerakan seperti yang disebut penguncian.

“Yang kaya semakin kaya. Yang miskin semakin miskin,” tulis pengguna lain, Auji Zaharudin.

Banyak orang Malaysia frustrasi dengan kegigihan kelompok tempat kerja yang disumbangkan oleh pabrik, banyak di antaranya diizinkan beroperasi di bawah peraturan penguncian untuk meminimalkan dampak pada ekonomi Malaysia.

"Mengapa bisnis tanpa kasus Covid-19 harus ditutup karena penguncian, sementara pabrik dengan kasus dibuka kembali setelah beberapa hari dan sanitasi?" Mr Lim bertanya di halaman Twitter-nya.

Muhyiddin pernah mengungkap bila penguncian hampir penuh yang diterapkan tahun lalu membuat negara kehilangan RM2,4 miliar sehari.

Sementara penguncian saat ini menelan biaya RM1 miliar sehari.

Wakil presiden UMNO Mohamed Khaled Nordin, di halaman Facebook-nya, mengatakan bahwa penguncian masih "setengah matang" dan tidak akan banyak membantu untuk menyelesaikan masalah yang timbul dari pandemi.

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini