PONOROGO TERKINI – Pemerintah China mulai mengkampanyekan pengurangan soal jam lembur bagi para pekerja di perusahaan.
Akan tetapi, kenyataannya upaya pemerintah China justru tidak membuat para pekerja di China senang.
Beberapa karyawan perusahaan teknologi di TikTok dan ByteDance terkejut karena gaji di bulan Agustus mereka terpotong 17 persen.
Baca Juga: Pemerintah China Berencana Perketat Pengawasan Klub Penggemar Selebriti di China
Hal ini terjadi pasca perusahaan mengakhiri kebijakan yang mengharuskan staf di China untuk bekerja enam hari seminggu setiap minggu kedua.
Dilansir dari Reuters, salah satu manager ByteDance mengatakan bahwa beban kerjanya belum benar-benar berubah, tetapi gajinya lebih rendah.
ByteDance menolak komentari pemotongan gaji yang ramai dibahas di sosial media.
Sumber dari perusahaan secara terpisah mengatakan staf masih dapat bayaran lembur pada akhir pekan jika mereka perlu memenuhi tenggat waktu.
Baca Juga: Kris Wu Resmi Ditahan Atas Kasus Pemerkosaan, Kejaksaan China Setuju Penangkapannya
Artikel Rekomendasi