Cara Mengenali Alat Tes Swab Bekas, Harus Jeli

10 Mei 2021, 20:10 WIB
Seseorang terlihat sedang menjalani test swab /Pixabay/lukasmilan

Ponorogo Terkini – Penyalahgunaan alat tes usap (swab) dengan cara mencuci ulang alat tes tersebut untuk dipakai kembali pada pemeriksaan swab tengah ramai beberapa waktu lalu.

Masyarakat perlu mewaspadai praktek alat swab bekas seperti ini dan mengenali ciri-cirinya agar tidak mudah terjebak.

Berikut ada sejumlah cara mengidentifikasi penggunaan alat swab yang masih baru dan bekas serta cara penggunaan alat swab yang baik dan benar, seperti dikutip dari Antara.

 Baca Juga: Aksi Sepak Bola Inggris Boikot Media Sosial Masih Berlanjut, Menunggu Tanggapan

Masyarakat perlu memastikan baru atau tidaknya alat swab sebelum melakukan tes usap, baik tes antigen maupun PCR yang dilakukan untuk mendeteksi COVID-19.

Ahli Patologi Klinik Laboratorium Primaya Hospital Karawang yang juga lulusan Universitas Diponegoro Semarang dr. Harian Widyatmojo, Sp. PK, mengimbau masyarakat untuk mengecek alat swab yang digunakan masih tersegel atau berada di dalam kemasan.

Caranya bisa dengan meminta petugas untuk menunjukkannya di depan pasien dan memastikan alat swab baru keluarkan dari dalam kemasan tepat sebelum tes swab dilakukan.

“Anda bisa mencurigai jika tidak melihat alat swab tersebut dibuka dari tempatnya di depan Anda,” jelas dr. Hadian.

Baca Juga: Jurgen Kloop Puji Ole Gunnar Solskjaer Sebagai Manager Manchester United yang Jenius

Biasanya kita bisa meminta konfirmasi alat yang digunakan saat petugas sedang menanyakan ulang nama pasien sebelum pemeriksaan tes usap untuk mendeteksi COVID-19 berlangsung. Langkah ini dilakukan untuk menghindari kesalahan identitas pasien.

Alat swab yang sejak awal masih di dalam kemasan penting untuk menjaga kebersihan alat. Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Barat dr. Dwi Fajaryani, Sp.PK. ikut menambahkan.

“Petugas akan membuka bungkus plastiknya sesaat sebelum tindakan swab untuk menjaga alat tersebut tetap steril dan mencegah kontaminan.”

Berdasarkan cara penggunaan yang baik dan benar, masyarakat umum tidak diperkenankan membeli alat swab sendiri.

Seluruh tindakan tes usap untuk mendeteksi COVID-19 harus berada dalam pengawasan tenaga medis ahli. Selain itu, seluruh alat swab harus digunakan sekali pakai dan dibuang setelah dipakai.

Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Makassar dr. Selvi Josten Sp.PK memaparkan, “Penggunaan reuseable alat swab berisiko tinggi pada kesehatan dan penyebaran infeksi COVID-19 kepada pasien lainnya. Pastikan alat swab masih baru dan perhatikan pelekatan kemasannya harus dalam keadaan sempurna seperti dari pabrik (bukan memakai lem atau double tape).”

Indikasi lainnya yang dijelaskan dr. Selvi ialah alat swab baru memiliki permukaan stik bewarna putih bersih, masih mulus, atau tidak kelihatan bergerigi, serta tidak beraroma.

Baca Juga: Munculnya Mega Bintang NBA LeBron James Belum Mampu Membuat Los Angeles Lakers Menggila

Prosedur pengambilan sampel pasien yang betul dan aman serta memakai alat yang direkomendasikan dan memiliki izin edar, maka hasil pemeriksaan swab bisa dipertanggung jawabkan.

Izin edar ini bisa ditanyakan pada fasilitas kesehatan terkait merek atau tanggal kadaluarsa dari alat yang digunakan. Biasanya sebuah alat swab bisa bertahan bertahun-tahun dari masa produksinya.

Keakuratan hasil tes juga bisa didapatkan dari laboratorium yang terstandarisasi, tenaga medis yang terampil dan terlatih, serta cara penggunaan alat swab yang tepat.

Di mana alat swab dimasukkan ke rongga hidung sampai batas nasopharings, ke rongga mulut sampai batas oropharings, dan diusap bolek balik dengan stik swab.

 “Penggunaan alat swab yang tidak tepat bisa menimbulan komplikasi bahaya termasuk perdarahan hidung”, ujar dr. Selvi.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler