Perokok Sejak Muda Akan Lebih Sulit Berhenti, Mengapa?

2 Juni 2021, 08:37 WIB
Ilustrasi rokok /Pexels/Pixabay

Ponorogo Terkini – Nikotin merupakan salah satu senyawa yang berbahaya untuk kesehatan. Nikotin ini dapat ditemukan di rokok.

Dilansir dari ANTARA News, ternyata dibandingkan dengan orang dewasa, dampak kecanduan nikotin pada anak-anak dan remaja cenderung lebih kuat. Maka dari itulah anak-anak dan remaja harus dilindungi dari rokok.

Dokter Pandang Tedi Adriyanto, M.Sc, Sp.PD, FINASIM selaku dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Gadjah Mada menjelaskan bahwa kandungan nikotin pada rokok menyebabkan kecanduan.

Baca Juga: Real Madrid Resmi Meminang Carlo Ancelotti Sebagai Pelatih Usai Zinedine Zidane Mundur

 

“Semakin dini mulai merokok, maka akan semakin sulit untuk berhenti. Selain itu, kecanduan rokok bisa menjadi pintu gerbang untuk mencoba narkoba jenis lainnya,” ungkap dr. Pandang Tedi Adriyanto.

Bahkan tidak hanya itu, ia menjelaskan bahwa semakin muda usia perokok maka semakin besar juga risiko rusaknya organ-organ di dalam tubuh seperti paru-paru, pembuluh darah dan jantung.

Pandang Tedi Adriyanto mengungkapkan bahaya dari paparan nikotin untuk tumbuh kembang anak seperti terganggunya kecerdasan anak, tingkah laku anak, dan bahkan gangguan konsentrasi.

Baca Juga: Sergio Aguero Pindah ke Barcelona Usai Man City Kalah Berlaga

Sebaiknya para orang tua harus menyadari bahwa kebiasaan merokok bukan hanya memberikan dampak yang buruk untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain dan bahkan untuk anak mereka sendiri.

“Bahkan anak dalam kandungan bisa disebut menjadi perokok pasif bila ibu yang mengandungnya merokok saat hamil,” tuturnya.

Fakta yang lebih mengejutkannya lagi, anak dapat menjadi perokok tangan ketiga. Apa artinya?

Perokok tangan ketiga adalah mereka yang menghirup racun dari asap rokok yang telah dihembuskan oleh seorang perokok, setelah itu menempel dan mampu mengontaminasi benda-benda atau tubuh.

Bahkan, proporsi perokok pada usia 10 hingga 18 tahun, meningkat yaitu 7,2 persen di tahun 2013, menjadi 9,1 persen pada tahun 2018.

Kebiasaan merokok bisa menyebabkan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, kanker, penyakit pernapasan, stroke, penyakit paru oktsotivcoronis dan lain sebagainya.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler