Situs WebMD menjelaskan, kebanyakan orang yang terkena Covid-19 memiliki gejala ringan atau sedang seperti batuk, demam, dan sesak napas.
Tetapi beberapa orang yang tertular virus corona baru mengalami pneumonia parah di kedua paru-parunya.
Baca Juga: Indonesia Berduka, Tokoh Pengusaha Gas Terbesar di Negeri Ini Meninggal Dunia
Jenis pneunomia akibat virus Covid-19 memulai ‘serangan’ pada banyak area kecil di paru-paru.
Kemudian menggunakan sel-sel kekebalan paru-paru sendiri untuk menyebar ke seluruh paru-paru selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.
Saat pneumonia ini perlahan bergerak melalui paru-paru, ia meninggalkan jaringan paru-paru yang rusak di belakangnya dan berkontribusi pada demam, tekanan darah rendah, dan kerusakan organ yang umum terjadi pada pasien Covid-19.
Para peneliti juga mengidentifikasi sel-sel kekebalan – makrofag dan sel T – yang dapat menjadi target penting ketika mengobati pneumonia akibat Covid-19 yang parah.
Makrofag biasanya melindungi paru-paru, tetapi dapat terinfeksi oleh virus corona baru dan membantu menyebarkan infeksi melalui paru-paru, tim mencatat dalam rilis berita Northwestern.
Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Covid-19 Varian Delta
Penanganan pneumonia cukup rumit karena membutuhkan koordinasi yang kuat antara para tenaga medis. Pneumonia diketahui sebagai penyakit yang menyebabkan mortalitas (kematian) dan morbiditas (derajat kerasnya penyakit).
Artikel Rekomendasi