Bahaya Pneumonia Bilateral yang Diderita Jane Shalimar Saat Terinfeksi Covid-19

- 4 Juli 2021, 09:43 WIB
Ilustrasi paru-paru manusia
Ilustrasi paru-paru manusia /Pixabay/ oracast

Situs WebMD menjelaskan, kebanyakan orang yang terkena Covid-19 memiliki gejala ringan atau sedang seperti batuk, demam, dan sesak napas.

Tetapi beberapa orang yang tertular virus corona baru mengalami pneumonia parah di kedua paru-parunya.

Baca Juga: Indonesia Berduka, Tokoh Pengusaha Gas Terbesar di Negeri Ini Meninggal Dunia

Jenis pneunomia akibat virus Covid-19 memulai ‘serangan’ pada banyak area kecil di paru-paru.

Kemudian menggunakan sel-sel kekebalan paru-paru sendiri untuk menyebar ke seluruh paru-paru selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Saat pneumonia ini  perlahan bergerak melalui paru-paru, ia meninggalkan jaringan paru-paru yang rusak di belakangnya dan berkontribusi pada demam, tekanan darah rendah, dan kerusakan organ yang umum terjadi pada pasien Covid-19.

Para peneliti juga mengidentifikasi sel-sel kekebalan – makrofag dan sel T – yang dapat menjadi target penting ketika mengobati pneumonia akibat Covid-19 yang parah.

Makrofag biasanya melindungi paru-paru, tetapi dapat terinfeksi oleh virus corona baru dan membantu menyebarkan infeksi melalui paru-paru, tim mencatat dalam rilis berita Northwestern.

Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Covid-19 Varian Delta

Penanganan pneumonia cukup rumit karena membutuhkan koordinasi yang kuat antara para tenaga medis. Pneumonia diketahui sebagai penyakit yang menyebabkan mortalitas (kematian) dan morbiditas (derajat kerasnya penyakit).

Halaman:

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: cdc.gov webMD


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah