Situs Cagar Budaya Warungboto Bisa Dijadikan Tempat Foto Prewedding yang Estetis

- 3 September 2021, 06:00 WIB
Situs Warungboto peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono II
Situs Warungboto peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono II /Instagram/ @situs_warungboto

PONOROGO TERKINI – Situs cagar budaya Warungboto atau nama lainnya Pesanggrahan Rejawinangun didirikan pada tahun 1785.

Situs cagar budaya Warungboto dibangun atas ide dari Gusti Raden Mas Sundoro atau yang dikenal dengan Sultan Hamengkubuwono II.

Situs cagar budaya tersebut berada di tengah-tengah antara Kelurahan Rejawinangun dan Kelurahan Warungboto, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga: Stasiun Pulau Air Akhirnya Dibuka, Potensi Wisata di Padang dengan Berbagai Pesona

Meskipun pengunjungnya sempat menurun, Situs Warungboto trend kembali setelah putri Presiden Joko Widodo melakukan sesi foto prewedding di sini.

Seiring dengan berjalannya waktu, Situs Warungboto lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Umbul Warungboto.

Lantaran terdapat sumber mata air yang mengisi kolam-kolam di dalam situs tersebut.

Baca Juga: Resep Mudah Ayam Besengek, Salah Satu Makanan Favorit RA Kartini

Ada tiga bangunan yang menjadi sorotan di situs ini, diantaranya:

  1. Bangunan Utama

Bangunan ini meliputi kolam dan mata air yang dahulunya dijadikan tempat pemandian para sultan dan kerabatnya.

Sekarang kolam tersebut telah kering dikarenakan mata airnya sudah tidak aktif lagi.

Baca Juga: Cara Masak Sate Ayam Praktis Hanya Perlu 15 Menit, Simple dan Lezat Pasti Bikin Ketagihan

  1. Bangunan Bertingkat di Sisi Selatan

Bangunan di sisi selatan situs ini dahulunya digunakan oleh raja untuk melihan pemandangan di sekitar wilayah Situs Warungboto.

  1. Bangunan Persegi Panjang

Bangunan ini berisi sejumlah kamar di dalamnya.

Baca Juga: Stasiun Pulau Air Akhirnya Dibuka, Potensi Wisata di Padang dengan Berbagai Pesona

Setelah posting-an foto prewedding putri Presiden Joko Widodo dengan kekasihnya di situs ini, yang kemudian menjadi viral, pengunjung Situs Warungboto mulai meningkat.

Dampak positif ini kemudian dikaitkan dengan arti nama dari Pesanggrahan Rejawinangun yang berarti membangun kesejahteraan.

Kebanyakan pengunjung adalah anak muda yang umumnya tidak menyadari keberadaan tempat peristirahatan sultan dan keluarganya ini yang berada di tengah kota.

Baca Juga: Simak 5 Langkah Mudah Resep Membuat Cilok yang Empuk dan Kenyal

Padahal di era 90-an, situs ini tidak terawat sama sekali. Bangunannya kusam dan kumuh karena lumut dan semak belukar di mana-mana.

Hingga pada akhirnya di tahun 2016, Situs Warungboto dipugar besar-besaran oleh BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Yogyakarta.

Pemugaran dilakukan terhadap aset bersejarah yang dikerjakan oleh 100 tukang bangunan. Kemudian pada tahun 2017, pesanggrahan di Kelurahan Warungboto ini kembali dibuka.

Untuk masuk ke dalam situs, tidak dipungut biaya tiket masuk, cukup membayar jasa parkir saja.***

Editor: Arifkha Khairon Nissa

Sumber: Indonesia.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini