RI Alami Krisis Peti Mati dan Oksigen, Covid-19 Cetak Rekor

6 Juli 2021, 14:54 WIB
Indonesia krisis peti jenazah, Pemakaman jenazah pasien Covid-19 oleh petugas dengan pakaian APD lengkap pada 3 April 2020 /REUTERS/Willy Kurniawan

Ponorogo Terkini – Kasus Covid-19 di Indonesia masih belum reda dan terus mencetak rekor kasus tertinggi. Kondisi ini menyebabkan Indonesia mengalami krisis peti mati dan oksigen untuk kebutuhan perawatan medis.

Pada Senin 5 Juli 2021, Kementerian Kesehatan mencatat ada 29.745 kasus Covid-19 baru dalam 24 jam terakhir atau tertinggi sejak Covid-19 masuk ke tanah air.

Angka kematian juga memecahkan rekor dengan 558 kasus.

Sementara pasien sembuh 14.416. Tingginya angka konfirmasi positif Covid-19 dibandingkan kasus kesembuhan menyebabkan jumlah pasien aktif menjadi lebih besar.

Baca Juga: Roy Kiyoshi Pacari Bella Lee, Heboh! Nyatakan Ingin Segera Nikahi Janda Dua Anak

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Lia Gardenia membeberkan sulitnya rumah sakit mendapatkan peti mati di tengah kondisi pandemi Corona saat ini.

"Beban operasional meningkat. Tidak bisa dimungkiri. Peti jenazah sekarang kita harus mulai mencari, yang biasanya mudah sekali (didapatkan rumah sakit)," ujar Li dalam Rapat Kerja virtual Komisi IX DPR yang disiarkan langsung kanal Youtube DPR RI, Senin 5 Juli 2021.

Lia pun meminta bantuan dari otoritas untuk mengatasi krisis peti mati ini, "Mudah-mudahan dibantu (pemerintah). Apabila tidak, ini akan menimbulkan keresahan juga.”

Sementara itu, Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengakui terjadi peningkatan kebutuhan oksigen hingga 4 kali lipat beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Tuai Kritik Netizen Usai Ucapkan Duka untuk Jane Shalimar, Ketahui Alasannya

“Akibat kebutuhan (oksigen) meningkat tiga sampai empat kali lipat, distribusi terhambat,” ungkap Luhut pada Senin kemarin.

Beberapa bagian Indonesia kekurangan pasokan oksigen karena jumlah pasien COVID-19 yang sakit kritis yang membutuhkannya meningkat.

Misalnya saja, ada 33 pasien di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito, Yogyakarta yang meninggal dunia akibat kondisinya memburuk usai kurangnya suplai oksigen sentral pada Sabtu pekan lalu sekitar jam 20.00 WIB.

Hal ini Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Rukmono Siswishanto memberikan penjelasan melalui konferensi pers yang digelar Minggu 4 Juli 2021.***

 

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: YouTube DPR RI

Tags

Terkini

Terpopuler