Network
Ponorogo Terkini – Anggota Komisi VIII DPR RI Achmad berharap kepada Presiden Jokowi agar segera turun untuk masalah haji selama pandemi Covid-19 ini. Banyak hal yang harus diselesaikan seperti kuota haji, vaksin calon haji yang kini menjadi permasalahan baru.
Vaksin Sinovac yang digunakan di Indonesia belum disertifikasi oleh WHO. Sementara itu, pemerintah Arab Saudi melarang jemaah calon haji masuk ke negaranya apabila vaksinnya tidak memiliki sertifikat dari WHO.
"Vaksin yang digunakan negara kita adalah Sinovac. Sementara yang diakui Arab Saudi adalah vaksin Pfizer, Astrazeneca, dan Moderna.” kata Achmad dalam interupsinya pada Rapat Paripurna DPR RI, pada Senin 31 Mei 2021.
“Pemerintah Indonesia agar mendesak negara produsen Sinovac untuk mengurus sertifikasinya ke WHO. Kalau WHO sudah memberi sertifikat otomatis akan diakui Pemerintah Arab Saudi,"imbuhnya lagi.
Baca Juga: WHO Putuskan Pakai Abjad Yunani Untuk Namai Varian Virus Covid-19, Nama yang Lama Susah Dilafalkan
Dilansir dari situs resmi dpr.go.id, Achmad menungkapkan bahwa vaksin Sinovac yang sudah diproduksi 65,5 juta dosis. Selanjutnya akan datang lagi sebanyak 140 juta dosis
Jadi, apabila selama calon haji masih divaksin menggunakan Sinovac, Arab Saudi belum bisa menerima calon haji Indonesia untuk menunaikan ibadah haji. Pada bagian lain, legislator dapil Riau I ini, mendesak pemerintah untuk memastikan calon haji Indonesia dapat berangkat ke Tanah Suci.
Baca Juga: Laila Solihaty Ibunda dari Ketum PSSI Mochamad Iriawan Meninggal Dunia
"Presiden Jokowi agar turun tangan mengurus Haji yang tahun 1442 H ini hanya 65 ribu kuotanya. Sampai hari ini belum ada kepastian. Sedangkan Indonesia termasuk 20 negara yang dilarang masuk Arab Saudi. Jadi, ini tidak cukup ditangani Menteri Agama. Presiden memang harus turun tangan langsung,” pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi