Ponorogo Terkini - Membengkaknya utang luar negeri Indonesia menjadi isu yang paling sering dikritisi dan dipersoalkan banyak pihak.
Bahkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berdasarkan hasil auditnya merasa was-was Indonesia tidak bisa membayar kewajiban utangnya.
Atas hasil audit BPK itu, Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta pemerintah menjadikannya bahan pertimbangan ke depan.
Baca Juga: Teroris Bom Bali 2002 Hambali Akan Jalani Sidang di Amerika Serikat setelah 18 Tahun Ditangkap
Menurut Syarief, dari berbagai kajian pertumbuhan utang luar negeri Indonesia jauh melampaui pertumbuhan PDB, ratio-nya hampir 41,6 persen.
Syarief menyesalkan sikap pemerintah yang menganggap kondisi ekonomi saat ini aman.
“Ekonomi masih berada di bawah minus dan masih resesi, ditambah utang luar negeri yang terus membengkak, tapi pemerintah menganggapnya sebagai kondisi aman,” kata Syarief dikutip dari situs resmi MPR RI.
Baca Juga: 6 Jenazah Korban KMP Yunicee yang Tenggelam di Selat Bali Ditemukan, Pencarian Masih Dilanjutkan
Sebelumnya, Ketua BPK Agung Firman Sampurna menilai jumlah utang luar negeri dan bunganya yang semakin tinggi.
Artikel Rekomendasi