Ia bahkan melakukan gugatan yudicial review ke Mahkamah Konstitusi atas amandemen tersebut, meski gugatan itu ditolak.
Rachmawati kemudian memformalkan posisinya sebagai politisi, dengan mendirikan Partai Pelopor, pada 2002.
Gagal membesarkan Partai Pelopor, Rachmawati kemudian bergabung dengan Partai Nasdem pada 2012, dan terakhir berkiprah sebagai Dewan Pembina Partai Gerindra.
Berbeda sikap dengan Megawati sepertinya sengaja dipilih Rachmawati, seperti dalam dua kali pilpres lalu.
Baca Juga: Mengenang Rachmawati Soekarnoputri, Pendiri Partai Pelopor Indonesia
Ketika Megawati menetapkan Jokowi-JK untuk pilpres 2014, Rachmawati justru memilih Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meski ia harus diberhentikan dari Partai Nasdem yang satu pilihan dengan PDIP Megawati.
Sikap ini berlanjut pada pilpres 2019, apalagi Rachmawati telah bergabung dengan Partai Gerindra. ***
Artikel Rekomendasi