Ponorogo Terkini – Kasus viral penyuntikkan vaksin kosong oleh seorang perawat sekaligus relawan mendapat perhatian dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Zubairi Djoerban.
Menurut dr. Zubairi Djoerban perlu ada penyelidikan khusus untuk mengetahui motif di balik penyuntikkan vaksin kosong.
Misalnya memang benar faktor kelelahan akibat beban tugas atau ada upaya menimbun stok vaksin.
“Menyuntik vaksin kosong di Pluit adalah peristiwa serius. Harus diselidiki dengan jelas mengapa relawan nakes itu melakukan suntikan palsu. Apakah kelelahan, atau kemungkinan motif lain, seperti penimbunan vaksin, atau memang sistem kontrolnya yang tidak jalan?,” tulis dr. Zubairi Djoerban lewat akun Twitter pribadinya, @ProfesorZubairi pada Selasa 10 Agustus 2021.
Masyarakat pun diminta untuk lebih waspada agar tidak menjadi penerima vaksin kosong.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini pun membagi tips agar masyarakat menerima vaksinasi dengan benar, seperti meminta vaksinator untuk memperlihatkan botol vaksin sebelum penyuntikkan.
Baca Juga: Kasus ITE Seret dr. Richard Lee ke Kantor Polisi, Sang Pengacara Kritisi Proses Penangkapan
“Untuk memastikan Anda divaksinasi dengan benar, perhatikan tahapan-tahapan ini: Vaksin harus dikeluarkan dari botol di depan penerima vaksin, Nakes menunjukkan dosis sebelum menyuntik,” kata dr. Zubairi Djoerban.
Artikel Rekomendasi