Ponorogo Terkini – Dua klaster Covid-19 aktif terbesar di Singapura – yaitu lokasi karaoke ‘plus-plus’ KTV dan Pelabuhan Perikanan Jurong diperkirakan saling terkait.
Menteri Kesehatan (Menkes) Singapura Ong Ye Kung memastikan sedang ada studi untuk memastikan hubungan di antara dua klaster ini.
Dalam sebuah unggahan melalui Facebook pada Senin 19 Juli 2021, Ong Ye Kung mengatakan bahwa virus yang menyerang klaster KTV dan Pelabuhan Perikanan Jurong bukan varian Delta karena berbeda secara genetik.
Baca Juga: Singapura Perketat Aturan bagi Warga yang Belum Terima Vaksin Covid-19 Mulai Tanggal 19 Juli
Varian delta diketahui menjadi penyebab klaster di Rumah Sakit Tan Tock Seng dan Bandara Changi.
Sementara dua klaster terbaru saat ini disebut memiliki kemiripan dengan virus pada kasus impor dari Indonesia.
"Satu hal yang jelas ketika negara-negara di kawasan memiliki wabah besar, kami selalu ikut terkena risiko," ungkap Ong Ye Kung.
Baca Juga: Alami Krisis Oksigen, Luhut Panjaitan Sebut Indonesia Beli 10.000 dari Singapura
Hingga Minggu 18 Juli 2021, terdapat 173 kasus terkait klaster KTV dan 42 kasus terkait klaster Pelabuhan Perikanan Jurong.
Namun klaster Pelabuhan Perikanan Jurong masih menjadi perhatian karena diperkirakan masih banyak kasus Covid-19 dari hasil penelusuran yang bergulir.
“Namun klaster JFP (Jurong Fishery Port atau Pelabuhan Perikanan Jurong) semakin mengkhawatirkan, karena merupakan penyemaian kasus di berbagai pasar, dan masyarakat di sekitarnya,” lanjut Ong Ye Kung.
"Saat kami menangani dua kelompok besar ini dan menguji secara ekstensif, kami harus terus mengharapkan banyak kasus yang dilaporkan dalam beberapa hari mendatang, dan harus siap untuk melakukan penyesuaian atau bahkan mengambil tindakan tegas untuk menekan kasus,” jelas Ong Ye Kung.***